Genre : Isekai, Action, Adventure, Romance
Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic
* Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli
Kalian bisa Support aku di link ini ya ....
https://saweri...
Hari yang cerah, udara yang sejuk, suasana yang tenang, entah mengapa sepertinya aku lebih suka berada di lingkungan pedesaan seperti ini daripada kehidupan di perkotaan.
Saat ini, aku sedang berada di Desa Nourin untuk membantu menyembuhkan beberapa warga desa yang sakit.
"Baik sudah selesai, seharusnya punggungmu sekarang tidak akan sakit lagi, Nek."
"Ah terimakasih, Sister Ariel. Berkatmu kini aku tidak akan lagi selalu terbangun karena encok-ku ini."
"Tidak usah khawatir, Nek. Sudah tugasku untuk menyembuhkan orang yang sedang sakit," ucapku seraya tersenyum padanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menyembuhkan beberapa warga desa dan mengajari anak-anak membaca dan menulis, tugasku di sini hari ini sudah selesai. Aku kemudian merapikan barang-barangku lalu pergi menuju tempat penjemputan.
Satu bulan sudah berlalu semenjak kejadian hilangnya para warga dan pembasmian para Vampir yang menculik mereka itu. Setelah peristiwa yang mengerikan itu, akhirnya para warga yang ada di desa-desa Margraviate Cataluna bisa kembali hidup aman dan damai, melanjutkan aktivitas pekerjaan mereka dan kembali terlihat ceria.
Dalam perjalanan menuju tempat penjemputan, aku melihat kumpulan anak-anak yang kuajari membaca dan menulis sedang bermain di sebuah lapangan.
"Hompimpah alaium gambreng! Ibu Icah pakai baju rombeng!"
"Ah, sekarang giliran Dio dan Sena yang mencari!" teriak anak-anak menunjuk seorang anak laki-laki dan perempuan.
Permainan yang mereka mainkan adalah permainan petak umpet. Cara yang mereka gunakan untuk memilih pencarinya adalah dengan melakukan sebuah hompimpa yaitu dimana semua anak akan menunjukan telapak tangan atau punggung tangan mereka.
Yang akan menjadi Pencari merupakan orang yang mengeluarkan tangan yang berbeda dari mayoritas para pemain.
"Ughhh ... Aku lagi, aku lagi yang harus mencari kalian," kata Dio terlihat cemberut.
"Kau jangan memperlambatku ya, Dio!" kata Sena yang terlihat kompetetif.
"Ah, itu Sister Ariel!" Salah satu anak tiba-tiba berteriak karena menyadari kehadiranku.
Semuanya kemudian berlari berbondong-bondong mengelilingiku yang sedari tadi memperhatikan mereka.
"Sister Ariel! Mau ikut bermain dengan kita?"
"Aku ingin dicari oleh Sister! Ini pasti akan sangat mengasyikkan!"
Mereka menarik-narik lengan dan jubahku agar aku ikut bermain bersama mereka. Anak-anak ini seperti biasa, selalu bersemangat jika aku berada di sekitar mereka.
"Maaf anak-anak, tidak bisa sekarang," jawabku pada mereka. "Saat ini aku harus kembali ke kota, mungkin di lain waktu, oke?"
Mendengar jawabanku, terlihat wajah anak-anak menjadi cemberut. Aku ingin menghibur mereka, namun aku tidak bisa terus-terusan berada di sini karena hari sudah mendekati sore.