Arc 4 Chapter 43 : Kedua Pasukan Bertemu

377 79 4
                                    

[Raul PoV]

Ternyata benar, aku memang harus beradaptasi dengan penglihatanku yang jauh lebih pendek sekarang.

- Swoossh!

Saat ini, pandangan mataku hampir tidak bisa mengikuti pergerakan Elena yang sekarang sedang mengaktifkan salah Profound Codex-nya- Almario del Relampago. Dia berputar-putar mengitari tubuhku, membuat serangannya akan lebih sulit ditebak akan datang darimana.

Melirik ke kiri dan ke kanan, yang dapat kulihat hanyalah sebuah Afterimage yang dihasilkan oleh wanita berambut pirang itu.

- Bam!

Tubuhku terpental ke arah samping, tiba-tiba saja pipi kiriku terhantam oleh sesuatu. Di sisi lain, aku masih melihat Elena terus berputar mengitari tubuhku.

Pergerakannya lebih cepat dari terakhir kami bertarung ...

Aku harus lebih fokus lagi.

Akibat Elena yang terus berlari memutar, debu-debu yang ada di sekitar sini terangkat. Aku bagaikan berada di dalam sebuah angin tornado yang cukup kencang.

- Baamm!!!

Elena kembali melakukan serangan. Akan tetapi, kali ini aku dapat menahannya dengan mengangkat tangan kanan melindungi kepalaku dari tinjunya.

Setelah gagal mendaratkan serangan padaku, Elena kemudian melompat mundur ke belakang. Dia kemudian menonaktifkan Profound Codex miliknya.

Aku juga melepas kuda-kuda bertarungku.

"Sepertinya memang benar, karena mata kirimu tidak berfungsi, titik butamu menjadi lebih luas di sisi kiri," ujar Elena yang kemudian berjalan mendekatiku.

"Kau benar, aku harus cepat beradaptasi jika tidak ingin terkena masalah saat bertempur nanti," ucapku padanya.

Aku harus sudah terbiasa mendapati kekurangan ini. Masih ada satu pertarungan lagi yang harus kuhadapi melawannya.

"Mengapa kau bersikeras ingin bertarung dengan kondisi seperti ini? Bukankah kau sudah cukup membuktikan dirimu dalam peperangan?" tanya Elena terlihat penasaran.

"Masih ada sesuatu yang harus kulakukan ... Mungkin?" jawabku dengan ambigu.

"Mungkin? Kau benar-benar aneh, Raul," kata Elena tersenyum padaku. "Baiklah aku tidak akan memaksamu. Lebih baik kita bergegas untuk bersiap, sebentar lagi para pasukan sebentar lagi sudah berkumpul semua di alun-alun kota."

Aku mengangguk kemudian mengikuti Elena dari belakang.

Sejujurnya, aku kurang mendapat informasi mengenai perkembangan peperangan di Front Barat ini. Akan tetapi, berdasarkan informasi yang diceritakan oleh Elena padaku, sepertinya pihak Kekaisaran saat ini berada dalam kondisi yang tidak diuntungkan.

Sebelumnya, mereka kehilangan hampir 40.000 orang berkat Manuver pasukan Republik Venetia yang brilian. Tidak salah lagi, Siena-lah yang berada dibalik pergerakan mereka yang unik ini.

Dalam sejarah perang dunia ini, baru pertama kali operasi yang memindahkan pasukan dengan menggunakan jalur sungai digunakan oleh pihak militer. Dia pasti mendapatkan inspirasi ini dari pengetahuan perang yang Liana miliki mengenai sejarah dunia kami.

Tidak lama kemudian, kami berdua sampai di kandang kuda.

Elena kemudian mengambil sebuah tombak dan helm lalu naik ke kuda berwarna kuning kecoklatan yang ia tunggangi.

Aku juga melakukan hal yang sama dan menaiki kuda berwarna hitam. Setelah berpisah dengan Unit yang kupimpin dan berada di sini, aku meminta Elena untuk memasukanku ke unit Cavalry yang ia pimpin agar dapat berpartisipasi dalam pertempuran.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang