Arc 4 Chapter 20 : Menuju Pegunungan

436 91 17
                                    

[Alesio PoV]

Dua hari berlalu setelah kami merebut Kota Sarisa, Unit Reconnaissance tidak menemukan tanda-tanda pasukan Kekaisaran yang ada di wilayah ini melakukan pergerakan untuk merebut kembali kota mereka yang telah kami taklukan.

Saat ini, aku sedang berada di sebuah gedung yang dijadikan sebagai pusat komando pasukan Kerajaan Draconia untuk membahas langkah selanjutnya setelah menaklukan Kota Sarisa yang ada di wilayah Margraviate Cataluna.

"Tuan-tuan, mari kita mulai rapat kita mengenai langkah selanjutnya untuk menaklukan wilayah ini secepat mungkin," kata Jendral Melisandru yang memulai rapat. "Tahap pertama dalam penyerangan ini berhasil kita eksekusi dengan baik walaupun sayang kita kehilangan Tuan Adrien—Pemimpin Unit Infantry pertama."

Walaupun semua rencana kami sejauh ini sukses, tapi entah mengapa kami tidak memiliki kepercayaan diri akan memenangkan Front peperangan di wilayah ini.

"Seperti yang kalian tahu, kita gagal untuk mendapatkan suplai makanan di kota ini karena pasukan Kekaisaran dapat terlebih dahulu menghancurkannya," kata sang Jendral terlihat sedikit Bad Mood mengenai hal ini. "Itu berarti Suplai makanan kita yang tersisa saat ini hanya tinggal 10 hari saja! Tuan Alesio, bagaimana dengan pengiriman logistik dari wilayah Republik Venetia?"

Pertanyaan Jendral Melisandru sudah kuantisipasi karena setelah kegagalan merebut suplai makanan Kota Sarisa, pastinya Kerajaan Draconia akan menaruh harapan mereka pada kiriman logistik dari negeriku.

"Jangan Khawatir, Jendral. Tujuh hari yang lalu, sebuah konvoi caravan yang membawa logistik untuk pasukan di sini selama satu bulan telah berangkat dari Kota Avelino. Kurasa mereka akan tiba besok atau lusa di kota ini," jawabku untuk menghilangkan kekhawatirannya. "Yang kami perlukan adalah pengamanan saat caravan itu melintasi wilayah ini dengan aman."

"Baiklah, kita akan membentuk tim patroli dari Jalur Stretto hingga Kota ini," kata sang Jendral memenuhi permintaanku. "Selanjutnya, langkah apa yang harus kita lakukan untuk menaklukan Benteng Kota Cataluna."

Berbeda dengan Kota Kecil Sarisa, Kota Benteng Catulana memiliki dinding cukup tinggi yang sulit ditembus. Walaupun kami memiliki jumlah hampir empat kali lipat lebih banyak, namun kami pastinya akan banyak menelan korban jika tidak memikirkan strategi pertempuran selanjutnya dengan baik.

Rapat untuk membahas hal ini berlangsung selama beberapa jam.

Pada akhirnya, semuanya sepakat untuk meninggalkan 3000 pasukan di sini dan akan membawa 35.000 pasukan untuk mengepung Kota Benteng Cataluna.

Keesokan harinya, 35.000 pasukan utama Kerajaan Draconia bergerak menuju Kota Benteng Cataluna yang berjarak sekitar 50 KM ke arah barat Kota Sarisa.

Perjalanan untuk sampai akan memakan waktu selama dua hari jika dilakukan oleh pasukan sebanyak ini.

Sudah dipastikan pasukan Kekaisaran akan menyambut kami di sana karena sudah menyadari keberadaan kami setelah menyerang Kota Sarisa beberapa hari yang lalu. Ini menandakan, pihak mereka pastinya sudah membuat strategi-strategi untuk menghalau pasukan utama kami bagaimanapun caranya.

Namun, dengan jumlah sebanyak ini yang kami bawa, mereka pastinya tidak akan bisa bertahan dari gempuran serangan pasukan Draconia tanpa bala bantuan yang datang dari pusat.

Cepat atau lambat, kami akan menguasai wilayah ini dan mengancam keamanan di wilayah Kekaisaran lebih jauh dan bala bantuan mereka tidak akan pernah datang kemari karena Sub Unit Tim Intelijen kami—Instigator telah membuat rencana untuk menyibukkan mereka di sisi lain.

Setelah dua hari melakukan perjalanan, akhirnya kami bisa melihat dinding Kota Benteng Cataluna di cakrawala. Pasukan Utama Draconia kemudian mendirikan tenda dengan jarak 2 km dari kota itu untuk mengistirahatkan para pasukan yang sudah menempuh jarak cukup jauh untuk sampai ke tempat ini.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang