Arc 1 Chapter 15 : Bajak Laut

1.8K 234 11
                                    

Keesokan harinya, kami telah sampai di pusat Kota Murcia yang berada di tepi barat wilayah Kekaisaran. Kota ini merupakan titik pusat perdagangan antara Kekaisaran dengan Kerajaan Thrasia. Laut kecil yang memisahkan kedua negeri ini bernama Selat Murcia yang memiliki total empat puluh pulau di dalamnya.

"Dibeli-dibeli, pakaian dengan bahan berkualitas dari Negeri Kuwalid!"

"Potion sihir murah meriah! Potion pembesar pen** ada, Potion pembesar otot ada, semuanya ada di sini!"

Aku sedang berada di pasar pelabuhan Kota Murcia, para murid akademi akan menginap satu hari di kota ini sebelum berlayar menuju salah satu pulau di selat Murcia. Akan tetapi di dalam game, para rombongan murid akademi akan di serang oleh sekelompok bajak laut.

 Akan tetapi di dalam game, para rombongan murid akademi akan di serang oleh sekelompok bajak laut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa ada yang mati dan diculik untuk dimintai tebusan oleh para bajak laut itu.

Aku yang membuat event ini di dalam game sebagai aksi pembuka untuk para Player saat akan memulai Ujian Bertahan Hidup.

Saat ini, aku tengah menuju pelabuhan untuk mencari seorang pelaut untuk membawaku ke suatu tempat.

"Salam Tuan Bangsawan, apakah Anda perlu sesuatu di sini?"

Seorang pria mengenakan sebuah topi pelaut tiba-tiba menghampiriku.

"Apa kau menyediakan jasa transportasi laut?" Siapapun boleh, aku hanya perlu sebuah perahu untuk mengantarku ke tempat persembunyian para bajak laut itu.

"Tentu saja, Tuan! Berapa kapal yang Anda butuhkan?" tanya pria itu.

"Cukup satu saja." Aku tidak memerlukan banyak orang untuk menghancurkan para bajak laut itu. "Apa Kapalmu memiliki sekoci?"

"Tentu saja Tuan, biayanya 20 Silver untuk menyewa satu Kapal dalam satu hari," kata sang Pelaut.

Aku memberikan pria itu satu keping Gulden. Ketika dia hendak memberikan kembaliannya, aku mencegahnya.

"Simpan saja kembaliannya."

"Te-terima kasih banyak, Tuan Bangsawan! Kapalku akan berlayar kemanapun kehendak Anda!" seru Pelaut itu terlihat bersemangat.

Mendengar kata-katanya, aku memberikan sebuah senyuman jahat. "Kita akan pergi ke Rocky Island malam ini, Kapten."

Mendengar tempat tujuanku, ekspresi sang Pelaut tiba-tiba berubah pucat.

"Ta-tapi Tuan, pulau itu terkenal sering menjadi tempat persembunyian para bajak laut."

Memang itu tujuanku, untuk mencegah para bajak laut dapat berlayar menyerang rombongan kapal yang membawa murid-murid akademi.

"Untuk itulah aku membayarmu lebih, bukan?" kataku seraya menunjuk sekeping koin emas yang ada di tangannya.

Pelaut itu berpikir sejenak sebelum memutuskan. "Baiklah, aku akan mengantar Anda ke sana," kata Sang Pelaut akhirnya setuju. "Tetapi, aku hanya akan mengantar Anda sampai dengan jarak dua kilometer dari pulau."

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang