Arc 3 Chapter 1 : Skenario

784 129 6
                                    

[Alisha PoV]

Malam hari setelah penyambutan para kandidat Saint, aku dan Leon bergegas menuju Kuil Dewi Diana yang ada di kota ini untuk bertemu Ana sebelum dia berangkat ke Kota Suci Notradame untuk melakukan Trial.

Sesampainya di dalam Kuil, terlihat banyak sekali Ksatria berzirah menjaga di sekitaran sini. Kami harus melakukan beberapa pengecekan sebelum dapat memasuki Kuil.

"Kak Alisha! Leon!"

Aku melihat seorang gadis cantik berambut abu sebahu melambai-lambaikan tangannya padaku.

Dia adalah adikku tercinta, Anastasia. Dia terlihat lebih dewasa mengenakan jubah Priest itu. Setelah tidak melihatnya selama beberapa bulan, kurasa aku agak merindukan senyumannya yang polos itu.

"Heee~ Lihat Adik Kakak sekarang, dia sudah punya penggemar di negeri orang," ucapku mencoba menggodanya.

"Sedikit tidak nyaman sebenarnya, Kak Alisha ... " kata Ana sedikit cemberut. "Aku tidak terbiasa menjadi pusat perhatian seperti Kakak."

"Tenang saja, Ana ... Kau pasti akan terbiasa," ucapku seraya mengelus-elus rambutnya yang lembut itu.

Memang benar, sedari dulu Ana memang tidak terbiasa menghadiri acara-acara kenegaraan ataupun kunjungan daerah di negeri kami. Setiap kunjungan Monarch Tsardom Slavia, Aku yang selalu datang jika ayah tidak bisa hadir.

"Lalu, bagaimana dengan Kakak?" tanya Ana dengan senyuman nakal. "Apakah calon suamimu itu adalah pria yang tampan? Apakah dia sekuat Leon? Atau ... Dia itu adalah pria yang buruk?"

Mendengar semua pertanyaan Ana, aku tersenyum lembut padanya. Sepertinya dia penasaran dengan kehidupanku di negeri ini. Kurasa itu wajar saja, dengan kepergian Leon dan Aku ke Kekaisaran, sepertinya dia sedikit kesepian di rumah.

"Aku bisa mengatakan dia bukan pria yang jahat, Ana."

"Leon, kau harus selalu bisa menjaga Kakak, oke?" ucap Ana menatap Leon dengan serius.

Dia sangat imut sekali ...

"Tentu saja, Tuan Putri," jawab Leon dengan sungguh-sungguh. "Selama aku masih bernafas, tidak akan kubiarkan ancaman bahaya mendekat ke sekitar Putri Alisha."

Setelah basa-basi, aku kemudian menanyakan Ana perihal tentang keadaan Tsardom Slavia semenjak kami meninggalkannya beberapa bulan ini.

Dia mengatakan, berkat bantuan uang dan Investasi yang diberikan oleh Duke Alvaro, ekonomi Tsardom Slavia yang anjlok karena serangan monster perlahan mulai membaik.

Semua tempat produksi barang dan makanan sudah mulai beroperasi, membuat pengangguran akibat kehancuran tempat kerja para warga sebelumnya menurun.

Sepertinya, melakukan kesepakatan dengan Duke Alvaro memang benar keputusan tepat yang telah kami lakukan.

"Ana, kegiatan apa saja nanti saat kau berada Kota Suci Notradame?" tanyaku padanya.

"Sesampainya di sana, kami akan menjalani tiga Trial sebelum Ritual Pemilihan pada malam Pemberkatan," jawab Ana.

Malam pemberkatan adalah saat dimana salah satu kandidat akan dipilih menjadi Saint melalui ritual Chosen Miracle.

Legenda mengatakan, saat Saint Pertama terpilih, Dewi Diana turun langsung ke dunia ini untuk memberkatinya. Wanita itu adalah Saint Yeriel—Seorang wanita paling suci diantara wanita suci lainnya hingga Sang Dewi sendiri turun untuk mengangkatnya menjadi perwakilannya di dunia ini.

Aku tidak tahu apa yang akan menanti Ana saat Trial nanti, namun aku yakin semua pasti tidak akan mudah.

Ana adalah wanita yang lembut, sangat lugu dan baik terhadap yang lainnya. Aku tahu mengapa dia bisa ditetapkan sebagai kandidat seorang Saint. Akan tetapi, aku tidak tahu apakah dia benar-benar bisa menghadapi tekanan akan rintangan yang dihadapinya nanti.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang