I'm a Villain In My Own Game?

Arc 3 Chapter 5 : Dataran Cataluna

[Emilia PoV]

Dataran Cataluna, sebuah tempat yang cukup subur karena berada di antara pegunungan Montana dengan Hutan Mazovia yang luas.

Sebelum Kekaisaran terbentuk, dataran ini selalu diperebutkan oleh beberapa bangsa yang mendiami tempat ini.

Setelah Kekaisaran melakukan ekspansi dan menaklukan dataran ini 200 tahun yang lalu, mereka menunjuk Kakek buyutku—Vicente yang saat itu menjabat sebagai Jendral Kekaisaran untuk bertanggung jawab atas wilayah ini dan memberinya gelar bangsawan Marquis dengan nama Vicente de Cataluna sesuai nama dataran ini.

Orang yang menerima gelar bangsawan Marquis biasanya akan diberi tanggung jawab untuk wilayah-wilayah perbatasan yang ada di suatu negeri. Mereka akan mengontrol 10.000 hingga 20.000 pasukan tergantung dari kekuatan negeri tersebut.

Di dalam dunia militer, mobilisasi pasukan menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai kemenangan. Untuk itulah, selain menjadi sebuah benteng bagi musuh-musuh Kekaisaran yang hendak menyerang dari wilayah perbatasan sekitar sini, Margraviate Cataluna juga menjadi ujung tombak negeri ini untuk menyerang negeri-negeri tetangga.

Margraviate Cataluna memiliki satu Benteng Kota yang menjadi pusat wilayah ini, dua Kota kecil dan delapan desa dengan populasi sekitar 50.000 orang.

Jumlah ini termasuk sedikit jika dibandingkan dengan wilayah seorang Count yang seorang bangsawan satu tingkat di bawah Marquis.

Ini dikarenakan wilayah yang dikuasai seorang Marquis adalah wilayah penjuru atau perbatasan sebuah negeri yang mana jauh dari pusat pemerintahan maupun ekonomi, membuat daya tarik tempat ini kurang disukai oleh para warga Kekaisaran untuk menetap di sini.

Saat ini, Margraviate Cataluna sedang mengalami krisis akibat meningkatnya aktivitas monster dan beberapa kasus lain.

Aku, Ayah dan pejabat lainnya masih berdiskusi untuk melakukan upaya pembasmian dan meningkatkan kegiatan Patroli di wilayah ini. Selain itu, kami juga mengundang para petualang kemari sebagai bantuan tambahan.

Setelah kelulusan, aku menuruti permintaan Ayah untuk membantunya memerintah di sini setelah mengalami kekalahan di ronde pertama turnamen akhir tahun lalu.

Awalnya, aku sangat menyesal tidak dapat meraih mimpiku untuk memasuki Ordo Ksatria Calvatra. Akan tetapi, melihat kampung halamanku dalam kondisi krisis, ada baiknya aku tinggal di sini sampai keadaan menjadi lebih stabil.

Saat ini, aku sedang berjalan di tengah Kota Benteng Cataluna untuk menuju kediamanku setelah selesai melakukan patroli. Aku mendapat kabar juga bahwa para murid akademi yang mengikuti kegiatan PKL akan sampai di sini hari ini.

"Selamat siang, Nona Emilia!"

"Anda selalu terlihat cantik seperti biasanya, Nona muda!"

Para pedagang dan penduduk di sini tersenyum menyapaku.