[Raul PoV]
Di hadapanku, terlihat sesosok mayat pria yang mati dengan sebuah senyuman di wajahnya. Perutnya hancur oleh seekor hewan menjijikan melata yang memakan perutnya dari dalam.
"Dia tidak mengatakan apapun tentang majikannya sampai nafas terakhir," gumamku melihat apa yang terjadi sebelumnya. "Dia akan menjadi agen yang hebat jika menjadi bawahanku."
Mendengar perkataanku, keempat bawahanku yang hadir terlihat tertunduk.
Sepertinya hari ini kami tidak bisa mengetahui siapa koneksi kandidat yang Count Juan hubungi. Akan tetapi, dengan menjegal utusannya saat ini sudah cukup untuk menghancurkan bisnisnya di sini.
Namun sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, pria ini sempat menggumamkan nama yang kemungkinan adalah
"Bell dan Winda, kah?"
Aku lalu berbalik untuk memberi perintah selanjutnya kepada Karl dan yang lainnya.
"Kau cari keluarga pria ini," perintahku pada Karl. "Mengingat pria ini gagal menjalankan misinya, kita akan membawa dan memberi keluarganya perlindungan dari majikan pria ini jikalau dia mengincar mereka."
"Baik Bos, perintahmu akan segera kami laksanakan," kata mereka secara berbarengan.
"Dan jangan lupa untuk menguburnya di tempat yang layak."
Aku pun berjalan keluar gudang lalu melihat sinar rembulan yang menerangi langit malam.
Di dunia ini, tidak semua terlihat hitam dan putih saja. Untuk mengubah dunia, aku bahkan harus membunuh seorang ayah yang dicintai keluarganya. Tapi begitulah dunia ini berkerja, orang baik ada dimana-mana dan mereka tidak akan luput dari kejamnya perebutan kekuasaan di negeri ini.
Korban jiwa akan berjatuhan baik itu orang baik maupun jahat. Sebuah pikiran yang naif jika hal ini dapat dihindari dan kami mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan kami.
Untuk itu ... Aku ingin hal ini menjadi penenangku saat membunuh manusia-manusia baik lainnya demi mencapai tujuanku.
***
[3rd PoV]
Keesokan harinya di kantor menteri luar negeri Kekaisaran Aragon, seorang pria tengah menghadap seorang pria muda berambut pirang yang berusia sekitar 20an awal.
"Duke Rayodel, ada kabar apa sehingga membuatmu kemari dengan terburu-buru seperti ini," kata Pria berambut pirang tersebut.
Dia adalah Felix de Aragon—Putra pertama dari Kaisar Philip de Aragon—Salah satu kandidat kuat yang akan menjadi Kaisar selanjutnya di negeri paling kuat di dunia manusia.
"Ini sudah dimulai, Pangeran," kata Sang Duke. "Ada yang mengincar bangsawan anggota dari faksi kita."
Mendengar kata-kata yang keluar dari Sang Duke itu, Pangeran Felix mulai serius mendengarkan masalah ini.
"Baru saja aku dapat kabar bahwa petugas dari Kementerian Perdagangan menggeledah kediaman Count Juan—Salah satu bangsawan dari faksi kita," kata Duke Rayodel melaporkan manuver yang dilakukan oleh Raul dan Elena sebelumnya.
"Begitukah, kah? Apa hukuman yang akan di dapat oleh Count Juan kira-kira?" tanya Pangeran Felix, dia sudah mengetahui kejahatan yang dilakukan oleh Bangsawan yang ada dalam faksinya itu sebelumnya.
"Mengingat besarnya jumlah uang yang mengalir ke kantong Count Juan, kurasa Kekaisaran akan memaksa dia melakukan pemakzulan dan membiarkan Putra tertuanya yang masih dibawah umur mengambil gelar Ayahnya," jelas sang Duke yang terlihat menyesal atas kejadian ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasyGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...