Arc 4 Chapter 36 : Raul Vs Siena

421 81 11
                                    

[Raul PoV]

Tinggi badan yang sama, bahasa tubuh yang sama dan rambut hitam yang sama dengannya. Jika tidak berkat mata berwarna jingganya yang unik. Aku akan menganggap bahwa wanita di hadapanku ini adalah Liana.

Selain itu, kondisi saat ini sangat mirip ketika aku pertama kali bertemu dengan Liana. Kondisi hujan, dia berjalan menghampiriku yang berbeda hanyalah saat ini tujuannya bukan untuk ikut naik bis bersama melainkan membasmiku karena sudah sering mengacau di negerinya.

Wanita itu mengeluarkan pedang dari sarungnya dan tetap berjalan perlahan mendekat. Yang terdengar di area ini hanya suara rintik hujan dan langkah kaki Siena.

Sejujurnya, aku tidak memiliki informasi apapun mengenai kekuatan wanita ini. Di dalam game, karakternya telah tiada sebelum Main Story dimulai dan Presiden Republik Venetia tidak memiliki seorang anak yang masih hidup saat game dimulai. Namun, faktanya sekarang dia hidup serta memiliki pengetahuan yang hanya bisa didapat dari orang yang pernah tinggal di bumi saja.

Siena di Reginossa adalah sebuah Enigma di dunia ini sama sepertiku.

Dia kemudian berhenti ketika jarak kami sekitar 30 meter. Tetesan air hujan jatuh tepat di hadapanku, namun tiba-tiba tetesan itu menghilang, wanita itu tiba-tiba muncul di hadapanku lalu melancarkan sebuah tebasan Horizontal ke arah leher.

- Tang!

Meskipun terkejut, aku sempat menahan tebasannya dengan pedangku. Namun Siena tidak berhenti di situ, dia melayangkan tendangan kaki kiri ke ke arah kepala namun aku dengan sigap menunduk untuk terhindar dari serangannya.

Aku kemudian melakukan tebasan mengarah ke kaki kanan Siena yang masih menapak di tanah namun ia langsung melompat tinggi ke udara dan meliuk-liukkan tubuhnya seperti orang yang sedang melakukan lompat indah.

Pedangnya mulai mengeluarkan cahaya sihir pertanda ia mengaktifkan sihir Temper. Aku juga melakukan hal yang sama untuk bersiap mengahadapi serangannya.

Ketika tebasan kami hendak beradu, tiba-tiba Siena menghilang di atas udara dan pedangku hanya mengenai angin saja.

Di sampingku, dia tiba-tiba muncul. Aku segera mengaktifkan Unreality Field dan Sihir Temper.

"Mezzaluna!"

Pedangnya menghantam rusuk kananku, tubuhku kemudian terpental jauh hingga menghantam sebuah tebing bebatuan.

Aku memegangi rusuk kanan dan merasakan sensasi basah karena darah mulai keluar akibat tebasan pedangnya. Jika aku tidak mengaktifkan sihir Repel dan Unreality Field tadi, kemungkinan serangan tadi akan memberiku luka yang lebih dalam dan berakibat fatal.

Kemampuannya itu mirip seperti Minor Teleportation. Akan tetapi, aktivasi kemampuan Siena lebih cepat dan dapat digunakan dalam jarak kurang dari 10 meter. Di sisi lain, Minor Teleportaion hanya bekerja dari jarak 30-200 meter saja. Itulah mengapa aku awalnya mengira dia menggunakan sihir ini saat pertama kali tiba-tiba muncul di hadapanku.

- Crack!

Puing-puing bebatuan mulai berjatuhan dari atas tebing karena tubuhku menghantamnya dengan keras tadi. Saat salah satu bebatuan jatuh di hadapanku, tiba-tiba bebatuan itu hilang dan digantikan seorang wanita yang tiba-tiba muncul di hadapanku kali ini.

"..."

"Heaven Divide!"

- Tang!

Aku menahan tebasan kuat Siena menggunakan pedang. Akan tetapi, karena perbedaan kekuatan, tubuhku masih tetap terpental ke samping.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang