Arc 2 Chapter 21 : Raul de Garcia vs The Bloody Prince

971 178 22
                                    

[Elena PoV]

Saat ini gilirannya untuk bertarung.

Kali ini, apa dia akan menang?

Akan tetapi, setelah mengenalnya selama ini, dia pasti selalu memiliki cara untuk mengatasi masalah yang ia hadapi walaupun dengan kemampuan terbatas.

Kali ini lawannya adalah Pangeran Vlad yang memiliki Nature Mana darah yang unik. Sangat sedikit yang diketahui oleh Kekaisaran mengenai sihir ini, itulah mengapa kemarin Valeria kalah olehnya.

- Tap ... Tap ... Tap ...

Mendengar suara langkah kaki di samping kanan, aku kemudian menoleh. Terlihat wanita berambut hijau dikepang hendak duduk di sampingku.

"Valeria? Kau akhirnya datang juga ternyata," ucapku padanya.

"Tentu saja, ini sudah waktunya dia bertanding melawan pria yang mengalahkanku bukan?" jawabnya sambil menyilangkan kedua lengan. "Aku penasaran, bagaimana dia mengatasi sihir yang dapat membuat pria itu mengendalikan tubuh orang lain."

Benar juga, Pangeran Vlad masih memiliki sihir misterius itu. Sampai saat ini, belum ada satu murid pun yang pasti dan yakin dengan sihir macam apa yang digunakan olehnya.

Bahkan jika aku yang melawannya sekarang menggantikan Raul, aku sama sekali tidak punya jawaban selain menghindari serangannya atau mengakhiri pertandingan secepat mungkin sebelum sihir yang ia miliki itu aktif padaku.

Bagaimana dia akan mengatasi sihir ini nantinya?

"Namun, aku yakin dia pasti menemukan cara untuk mengatasi sihir itu," ucap Valeria terlihat tersenyum. "Karena dia tidak pernah gagal membuat lawannya pusing dengan taktik dan rencananya yang selalu selangkah di depan musuhnya."

Apa yang dikatakan Valeria memang benar. Raul mungkin tidak memiliki sihir-sihir dahsyat dengan skala yang luas. Akan tetapi, entah bagaimana dia selalu bisa menandingi kami dengan sihirnya yang terbatas itu.

Tidak lama kemudian, aku melihat Raul sudah keluar dari terowongan menuju ke lapangan arena. Terlihat Pangeran Vlad menyusulnya tidak lama setelah Raul. Akan tetapi, mengapa wajah Sang Pangeran tiba-tiba menjadi sangat kesal seperti itu setelah turun dari tribun ini?

Sebelumnya, dia terlihat sangat gembira sekira akhirnya mendapat giliran bertarung.

Apa Raul mengatakan sesuatu yang membuatnya marah saat di lorong?

"Kalahkan Bangsawan busuk itu, Pangeran!"

"Buat dia membayar kelicikannya saat bertarung dengan Ketua Emilia!"

Aku mendengar ejekan dan cacian yang dilontarkan kepada Raul dari arah tribun klub Lancer. Sepertinya mereka masih marah karena telah kalah dalam kesepakatan yang kami buat sebelumnya.

***

[Raul PoV]

Kami berdua sudah berada di tengah lapangan, terdengar sorakan-sorakan yang mendoakan aku mati dalam pertandingan ini.

"Bunuh dia Pangeran!"

"Siksa dia sampai mentalnya hancur!"

Sepertinya teriakan-teriakan itu datang dari tribun penonton klub Lancer. Mereka masih dendam padaku mengenai pertandingan kemarin ternyata.

"Banyak sekali yang menginginkan kau mati dalam pertandingan ini," ucap Vlad yang tersenyum padaku. "Kau tahu, aku dengan senang hati akan mengabulkan harapan mereka."

"Apa kau bisa?" tanyaku sengaja meremehkannya untuk melakukan provokasi.

Wajahnya yang tersenyum kembali berubah menjadi kesal saatku lontarkan kata-kata itu padanya.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang