[???PoV]
Jalur Vetucini merupakan sebuah jalur yang menghubungkan Republik Venetia dengan Republik Greco di pesisir teluk Cosentia. Jalur ini merupakan salah satu dari dua rute perdagangan yang menghubungkan daratan tengah dengan daratan barat.
Rute lainnya yaitu Jalur Tegaris yang berada di negeri Kuwalid yang menghubungkan negeri gurun pasir itu dengan Kerajaan Francia. Akan tetapi, para serikat dagang lebih sering menggunakan Jalur Vetucini karena lebih cepat, murah dan aman dibandingkan Jalur Tegaris dengan iklim gurun, banyak bandit dan birokrasi Negeri Kuwalid yang korup.
"Samos, pos perbatasan sudah terlihat."
Rekanku dari depan meneriakkan hal itu.
Kami adalah rombongan Caravan yang membawa komoditas dagang dari serikat dagang La Escudo yang berada di Kekaisaran menuju Kerajaan Weimar. Serikat dagang ini baru dibentuk tahun lalu namun dengan cepat memiliki mitra bisnis yang banyak di seluruh negeri.
Serikat dagang merupakan sebuah organisasi yang dibuat agar memudahkan para pebisnis menyalurkan produk mereka ke pasar bisnis maupun pasar konsumen, mengurus perizinan usaha para pebisnis ke pemerintah, menyediakan jaringan-jaringan bisnis dan banyak lagi.
Serikat dagang juga bisa melakukan lobi terhadap pemerintah suatu negeri untuk mengatur peraturan-peraturan tertentu untuk keuntungan mereka tergantung kesepakatan dengan pemerintahan negeri tersebut.
Saat ini, kami sedang berada di jalur Vetucini dan hendak melewati perbatasan antara Republik Venetia dengan Republik Greco.
"Berhenti di depan!" teriakku dengan lantang.
Rombongan kami pun berhenti, terlihat di depan beberapa petugas perbatasan menghampiri rombongan kami.
Biasanya, mereka akan mengecek barang-barang yang rombongan kami bawa untuk melihat apakah ada barang terlarang yang kami bawa keluar dari negeri mereka.
"Siapa Caravan Master rombongan ini?" tanya salah satu petugas perbatasan.
"Aku-Samos yang memimpin rombongan ini," jawabku seraya menghampiri mereka dan membawa beberapa dokumen.
"Sebutkan tujuan dan dari serikat dagang mana kalian berasal?" tanya petugas perbatasan yang mengeluarkan sebuah pena dan catatan.
"Kami dari serikat dagang La Escudo yang berpusat di Kekaisaran Aragon," jawabku padanya "Kami ingin menuju ke Kerajaan Weimar untuk mengantarkan komoditas dagang ini ke Pos perdagangan kami yang ada di sana."
"Perlihatkan kartu keanggotaan kalian," perintah sang Petugas.
Aku mengeluarkan sebuah kartu dari dalam kantung bajuku lalu memberikannya kepada sang petugas.
Dia kemudian mulai mencatat data-data yang tercantum pada kartu itu.
"Sersan, kemarilah!" seru rekan petugas perbatasan itu.
Aku dan dia lalu menghampiri rekannya yang berteriak tadi. Terlihat dia sedang memeriksa komoditi dagang yang kami bawa.
"Kulit binatang, wol, sutera dan berbagai macam bahan tekstil," ucap rekan petugas itu menyebutkan beberapa komoditas yang kami bawa.
Setelah mendengarkan penjelasan rekannya, petugas itu kembali mengalihkan perhatiannya padaku.
"Kau tahu apa saja barang yang dilarang masuk melewati wilayah Republik dari serikat dagang yang ada di Kekaisaran?" tanya sang Petugas.
"Tentu saja, Republik melarang barang jadi yang masuk dari berbagai serikat dagang yang ada di Kekaisaran Aragon," jawabku padanya. "Namun, komiditas yang kami bawa semuanya adalah barang setengah jadi dan tidak melanggar kebijakan dari Republik Venetia."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
काल्पनिकGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...