[Raul PoV]
Keesokan paginya, aku sedang berjalan menuju arena utama akademi ini. Terlihat di luar arena sudah banyak murid-murid yang memadati gerbang arena akademi.
Sebagian dari mereka bahkan banyak yang membeli sebuah tiket taruhan untuk menebak siapa yang akan menang di pertarungan nanti.
Aku masuk lewat gerbang VIP yang sudah disiapkan khusus bagi para peserta dan tamu bangsawan maupun pejabat militer yang hadir di sini.
Aku lalu berjalan menuju tribun yang khusus disiapkan untuk para peserta. Terlihat semua yang akan mengikuti turnamen sudah ada di sini.
"Ah, Raul. Seperti biasa kau selalu terlambat," kata Elena yang tersenyum padaku.
Terlihat Pangeran Vlad sedang duduk di sampingnya. Dia kemudian kembali memberikanku senyuman mengejek sama seperti saat di pesta kemarin malam.
"Maaf Ketua, aku harus melakukan beberapa persiapan sebelum pertarungan dimulai," balasku pada Elena.
"Hee~ Begitu, kah? Apa kali ini kau akan lebih serius dalam bertarung dan menggunakan Nature Manamu?" tanya Elena yang terlihat bersemangat.
Aku hanya mengangkat kedua bahu tanpa menjawabnya lalu duduk di tempat yang masih kosong.
Dari tempat ini aku dapat melihat seisi arena sudah dipenuhi banyak penonton yang hadir. Bahkan gerbang akademi dibuka agar para warga ibukota dapat melihat aksi dari murid-murid akademi. Ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa akademi Grunbelt itu jauh di atas sekolah-sekolah sihir maupun bela diri yang umumnya ada di Kekaisaran.
"Para hadirin sekalian! Selamat datang di Turnamen Akademi Grunbelt yang ke-212!"
Sang Promotor terlihat masuk ke tengah arena untuk membuka jalannya turnamen akhir tahun ini.
Sebagai catatan, akademi ini sudah berumur hampir 250 tahun. Tempat ini didirikan pada tahun 370 Kalender Frankia, tepat setelah Ratu Isabella memerintah Negeri Aragon yang saat itu statusnya masih sebuah Kerajaan.
"Saat ini, terdapat total 36 peserta yang akan bertanding untuk memperebutkan julukan yang terkuat di akademi pada tahun ini!" seru kembali Sang Promotor. "Coba beritahu, siapa jagoan-jagoan yang kalian prediksikan memenangkan turnamen ini!?"
Setelah sang Promotor menanyakan hal itu, terdengar teriakan dari para murid menyerukan nama-nama peserta yang mereka jagokan.
"Senior Jerome pasti menang!"
"Tuan Putri Elena-lah yang terkuat!"
"Brian juga tidak akan kalah dari para Senior!"
Hoo~ Tidak ada sama sekali namaku yang terdengar dari teriakan orang-orang yang hadir di sini, kah? Well ... Bukannya aku peduli terhadap dukungan atau apa, sebaliknya aku tidak peduli akan hal itu.
"Baiklah! Tanpa menunggu waktu lagi, kita akan memulai pertandingan pertama antara Viera Regnan dari tahun ajaran kedua melawan Mariana de Cinamon!"
Setelah mendengar nama mereka dipanggil, keduanya kemudian berdiri lalu meninggalkan tribun ini untuk menuju arena pertarungan.
Mariana de Cinamon, kah ...?
Kalau tidak salah dia adalah seorang Brawler sama seperti Scarlett. Dalam hal teknik, mereka berdua tidak jauh berbeda. Akan tetapi, Scarlett memiliki sihir yang lebih kuat dari Mariana.
Ini akan menjadi pertarungan yang sulit jika Viera tidak dapat keluar dari tekanan yang diberikan Mariana nanti. Sejujurnya, Viera berada dalam kondisi yang tidak diuntungkan jika melihat kelas mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasiGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...