[Raul PoV]
Sepuluh hari setelah penyerangan para iblis dan monster ke Kota Benteng Cataluna, kondisi kota sudah mulai pulih. Puing-puing yang berserakan sudah dibersihkan dari jalanan kota, bantuan makanan, tenda maupun tim medis dari Ibukota juga telah tiba di sini.
Karena penyerangan ini, masa PKL kami harus ditambah setidaknya sepuluh hari lagi yang seharusnya kami semua bisa pulang hari ini. Ini dikarenakan kota ini memerlukan bantuan yang ada sekarang agar bisa kembali pulih secepat mungkin.
Setelah menyelesaikan pekerjaan, aku mengunjungi Soul Room untuk berbicara dengan Raul yang asli. Itu karena setelah melawan seorang Noble Vampir kemarin bersama Ariel, aku menyadari kekuatanku masihlah belum cukup untuk melawan musuh-musuh yang jauh lebih kuat.
Tanpa adanya Ariel saat itu, aku pasti sudah mati beberapa kali melawannya.
"Sungguh? Ariel benar-benar menjadi seorang Saint!?" kata Raul yang terlihat terkejut.
"Benar sekali, upacara penobatannya akan berlangsung beberapa hari lagi menunggu seluruh pemimpin negeri penganut ajaran Kuil Dewi Diana tiba," ucapku padanya. "Apa kau tertarik menemuinya?"
"Huh? Kau sudah mengetahui cara agar aku bisa menemui dan berbicara dengannya, Evans?" tanya Raul terlihat bersemangat.
"Benar sekali, ada sebuah artefak yang memungkinkan untuk melakukan hal itu," jawabku. "Kau bisa menguasai tubuh ini dalam beberapa saat menggunakan artefak itu namun hal ini hanya bisa dilakukan satu kali saja."
"Begitu, kah ...?" gumam Raul.
Sihir yang dapat memanipulasi jiwa hanya dapat digunakan oleh para iblis tingkat atas saja dengan hanya sedikit pengecualian. Dahulu kala, para Iblis beberapa kali melakukan Invasi ke dunia ini, tidak sedikit dari mereka yang meninggalkan sebuah artefak yang dapat memanipulasi jiwa saat dipaksa harus meninggalkan dunia ini kembali karena dikalahkan oleh aliansi umat manusia.
Dan aku tahu lokasi salah satu artefak itu berada.
"Jadi, apa kau mengunjungiku untuk menaikan level dari Profound Codex yang kau miliki?" tanya Raul kembali.
"Tentu saja, apa Mental Codex yang kumiliki sudah dapat membukanya?" tanyaku.
"Benar sekali, entah mengapa saat itu Mental Codex yang kau miliki naik drastis daripada yang sebelumnya," ungkap Raul. "Apa kau mencari gara-gara dengan banyak orang? Selain itu, aku juga mendeteksi Profound Codex baru yang muncul, apa yang terjadi sebenarnya?"
Begitu, kah? Sepertinya aku menjadi buronan Otoritas Kuil Dewi Diana dan membunuh salah satu Holy Knight membuat banyak orang membenciku sehingga membuat Mental Codex yang kumiliki naik drastis.
"Benar sekali, aku baru saja mendapatkan masalah dengan beberapa organisasi besar yang membuat mereka ingin aku mati," ungkapku padanya. "Untuk itulah aku ingin menaikan Level Profound Codex yang kumiliki untuk jaga-jaga."
"Begitu, kah? Mental Codex-mu saat ini hanya bisa menaikan seluruh Profound Codex yang kau miliki menjadi level dua," ungkap Raul.
Level dua, kah?
Untuk level dua Prince of Darkness sendiri saat naik menjadi level dua akan membuat batasan-batasan yang dimiliki menjadi lebih longgar. Saat naik menjadi level dua, kekuatan Prince of Darkness akan bisa digunakan pada malam hari yang sebelumnya hanya bisa digunakan dengan efektif di tempat yang tidak ada cahaya saja.
Untuk level dua Mirror Force peningkatannya cukup simpel yaitu lapisan perisai yang kumunculkan akan bertambah menjadi dua lapis sehingga dapat menahan serangan musuh yang lebih kuat.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasyGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...