[Raul PoV]
Mendengar Sang Promotor memanggil namaku, aku bangkit dari tempat duduk untuk segera turun ke arena.
Namun saat aku hendak berjalan pergi, tiba-tiba ada seseorang orang yang menarik lengan bajuku.
"Hey, Raul," panggil Elena menatap mataku. "Kau harus menang, oke? Jika tidak, maka aku akan mendisiplinkanmu secara langsung," kata Elena dengan nada mengancam.
"Kau tidak perlu khawatir, Ketua."
Aku kemudian keluar dari tribun lalu masuk ke lorong yang mengarah ke arena. Di sana aku bertemu dengan seorang wanita berambut coklat sebahu yang hendak masuk ke lorong yang sama sepertiku.
Terlihat di tangannya sebuah tombak dengan mata pisau di kedua ujungnya. Senjata ini dinamakan Double-edge Spear.
Author Note : Ilustrasi Senjata
Gaya bertarung menggunakan senjata seperti ini sangatlah sulit dan jarang dipakai oleh para anggota klub Lancer lainnya. Ini menunjukan bakat Emilia dalam bertarung menggunakan tombak."Raul de Garcia," panggilnya padaku. "Apakah Dewan Siswa akan menepati janjinya jika aku mengalahkanmu dalam turnamen ini?"
"Tentu saja, para klub yang lain juga pastinya akan mengecam Dewan Siswa jika tidak dapat menepati kesepakatan ini," jawabku padanya dengan santai.
Kami mulai berjalan berdampingan di lorong menuju arena.
Saat keluar dari lorong, terdengar sorakan dan dukungan para penonton yang menggema di arena ini. Terutama dari salah satu tribun yang berisikan para anggota klub Lancer.
"Kalahkan bangsawan busuk itu, Ketua Emilia!"
"Tunjukan pada mereka bahwa klub Lancer tidak bisa diremehkan!"
Berjalan ke tengah arena, aku dan Emilia saling berhadapan satu sama lain.
Ughhh ... Akibat pertarungan Valeria dan Brian sebelumnya, tanah arena bertarung menjadi hancur tidak rata dan hampir tidak ada pijakan yang nyaman di sini.
"Aku akan mengalahkanmu, Raul de Garcia," tantang Emilia terlihat memegang tombaknya lebih erat. "Ini adalah awal dari kejayaan klub Lancer!"
Aku menghunuskan pedangku lalu menjawab, "Tidak ... Ini adalah awal kehancuran dari klub kalian."
Mendengar kata-kataku, ekspresi Emilia berubah menjadi mengerikan bagaikan singa yang hendak menerkam mangsanya.
"Kedua petarung sudah siap!?" tanya Sang Promotor dengan lantang.
Kami berdua mengangguk menandakan sudah siap untuk bertarung.
"Pertandingan keempat ronde pertama Turnamen Akademi Grenbult, dimulai!"
Sorak sorai para penonton menggema sesaat setelah Sang Promotor mengumandangkan dimulainya pertarungan.
Akan tetapi, kami berdua hanya terdiam saja belum melakukan pergerakan sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasiGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...