Arc 2 Chapter 19 : Anti-magic

911 150 22
                                    

[Raul PoV]

Keluar dari aula utama, aku hendak mencari bawahanku yang seorang Potioner. Aku ingin memintanya membuatkan sesuatu untukku, sebuah ramuan yang akan menentukan kemenanganku besok.

Turnamen ini akan dilaksanakan selama tiga hari. Besok hanya akan ada delapan pertandingan, sedangkan babak quarter-final sampai babak final akan dilaksanakan pada hari ketiga.

"Hey, Raul."

Saat aku sedang berjalan menuju ke asrama, terdengar seorang memanggil namaku.

Aku berbalik lalu melihat Valeria yang sedang duduk sendirian di sebuah kursi.

"Apa yang kau lakukan sendirian di sini, Valeria?" tanyaku padanya.

"Entahlah, meratapi kekalahan mungkin?" jawabnya terdengar suram.

Aku berjalan menghampiri lalu duduk di sampingnya. Sepertinya dia masih memikirkan kekalahannya dari Vlad tadi pagi.

"Di dunia itu luas ya?" gumam Valeria seraya melihat ke atas langit malam. "Begitu pula sihir dan misteri yang menyelimutinya."

Benar sekali, di dunia ini banyak sekali sihir-sihir yang unik dan sangat berbahaya. Di dalam game Path of Destiny, karakter-karakter yang memiliki kemampuan khusus lah yang sangat harus di waspadai.

Sekuat apapun dirimu, jika kau terkena sihir unik seseorang, maka berakhirlah hidupmu.

Para penyihir dan petarung kelas atas rata-rata memiliki kemampuan ini. Level murid-murid akademi masihlah rendah dibandingkan bertarung dengan mereka.

"Jangan terlalu dipikirkan," ucapku padanya. "Jika aku ada di posisimu, mungkin aku juga akan kalah karena tidak mengetahui kemampuan yang ia miliki."

Jika aku tidak memiliki pengetahuan tentang dunia yang kubuat ini, maka sudah seratus persen aku tidak akan memiliki kesempatan menang sama sekali bertarung dengan Vlad.

"Sampai saat ini, aku masih tidak mengerti bagaimana dia bisa mengendalikan tubuhku saat itu," kata Valeria. "Dia akan menjadi lawanmu besok bukan?"

"Benar sekali, datanglah ke arena untuk melihat pertarunganku nanti," ucapku padanya. "Aku memiliki rahasia yang dapat membuat pria itu terkejut nanti."

"Maksudmu, kau sudah mengetahui sihir anehnya yang dapat mengendalikan tubuh orang lain itu?" tanya Valeria terlihat penasaran.

Mendengar ini, aku tersenyum padanya lalu berkata, "Kau akan tahu jawabannya jika melihatnya besok."

.

.

.

Setelah berbincang-bincang sebentar dengan Valeria, aku memasuki asrama pria murid reguler. Tujuanku adalah untuk menemui Barney Dolando—Anggota komite disiplin yang ahli dalam membuat Potion.

Terdapat banyak macam pelajaran yang diberikan oleh pihak akademi kepada murid-murid di sini. Untuk yang mengambil jalur Ksatria, mereka biasanya hanya mengambil mata pelajaran fisik dan sihir saja.

Sedangkan untuk jalur penyihir, mereka kadang menghadiri kelas Potion yang mempelajari cara meracik ramuan sihir.

Sesampainya di depan kamar Barney, aku mengetuk pintunya. Tidak lama kemudian, pintu terbuka memperlihatkan pria berkacamata yang terlihat gugup.

"Ka-kapten, ada perlu apa kau datang ke kamarku malam-malam begini?" tanya Barney seraya membetulkan kacamatanya.

"Barney, kau sudah bisa membuat ramuan Randomize Blood?" tanyaku padanya.

Ramuan ini biasanya digunakan oleh para penyihir untuk melakukan eksperimen-eksperimen terhadap seekor Magical-Beast agar dapat menggabungkannya dengan spesies yang berbeda untuk menciptakan spesies baru yang lebih kuat dengan mencocokan kedua Bloodline Factor mereka.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang