Arc 4 Chapter 50 : Pertempuran Penentuan

489 69 4
                                    

[Raul PoV]

120.000 pasukan dan 800 Kapal perang sudah siap berada di Kota Tusculum. Saat ini, aku sedang mendampingi Elena sebagai Ajudannya untuk menghadiri rapat strategi untuk penyerangan berikutnya pasukan kami ke Ibukota Republik Venetia yaitu Florentia.

Karena letaknya yang dikeliling lautan, Pulau Florentia akan menjadi target yang cukup sulit untuk ditaklukan.

Tapi, dengan kemampuan sihir Kekaisaran Aragon, kurasa mereka akan mampu memenangkan pertarungan jika Demigod itu tidak keluar.

"Raul, apa yang sedang kau lamunkan?" tanya Elena melihatku terdiam. "Ayo cepat masuk, sepertinya kita sedikit terlambat."

Aku mengangguk mendengar ucapan Elena. Kami berdua memasuki ruangan rapat. Terlihat sudah banyak orang yang berkumpul di sini.

Elena kemudian duduk di kursinya sedangkan aku berdiri tepat di sampingnya.

Tidak lama kemudian, Marshal Salazar memasuki ruangan bersama ajudannya yang membawa sebuah peta. Ajudannya itu kemudian memasangkan peta itu pada sebuah papan agar kami bisa melihat informasi mengenai Pulau Florentia.

"Tuan dan Nona, besok kita akan berlayar menuju Pulau Florentia untuk menaklukan Ibukota Republik Venetia itu," kata Marshal Salazar memandangi kita semua. "Bantuan pasukan tambahan sudah datang dan 800 Kapal baru saja selesai dibuat untuk membawa pasukan ke sana."

800 Kapal merupakan Armada yang cukup banyak. Kalau tidak salah menurut laporan intelejen, Armada Kapal dari pasukan Aliansi hanya berjumlah 300 kapal saja. Semuanya merupakan kapal perang yang dimiliki oleh Republik Venetia.

Sepertinya semuanya sudah dilengkapi oleh meriam yang mana akan memberi mereka keuntungan jika bertarung di lautan.

"Akan tetapi, menaklukan pulau itu tidak akan mudah. Pertahanan yang ada di pelabuhan mereka sangat kuat," lanjut sang Marshal. "Akan ada banyak korban dari pihak kita dalam upaya menaklukan area pelabuhan nanti. Oleh karena itu, kita harus menyusun strategi yang baik agar dapat meminimalisir korban saat penyerangan."

Setelah Marshal Salazar mengatakan hal itu, pandangannya dan semua orang yang hadir di ruangan ini tiba-tiba tertuju kepada Elena. Wajah wanita berambut pirang itu terlihat terkejut dan kebingungan melihat situasi ini.

"Putri Elena, apa Anda memiliki saran seperti sebelumnya dalam penyerangan nanti?" tanya Marshal Salazar dengan penuh hormat.

Kurasa ini hal ini wajar saja semuanya mulai menghormati Elena.

Sebelumnya, dia mengusulkan taktik membuat terowongan yang kusarankan kepada semua orang. Karena taktik ini, kami mendapatkan keuntungan saat pertempuran Tusculum bulan lalu.

Itulah mengapa semua pandangan semua orang tertuju kepada Elena. Mereka ingin tahu apakah dia memiliki taktik Brilian lain dalam penyerangan ini.

Selain itu, Elena juga membuat semuanya takjub karena kemampuan dari salah satu Profound Codex yang ia miliki sehingga ia saat ini mendapat julukan Dewi Perang atau Goddess of War.

Elena kemudian berdiri lalu berkata, "Menurutku kita bisa mengirimkan tim khusus yang menyelam ke laut lalu memasuki Area pelabuhan dengan cara melewati saluran pembuangan air Kota Florentia."

Elena mengucapkan rencanaku yang sebelumnya kuberitahu padanya sebelum dimulainya rapat ini. Saluran pembuangan air biasanya akan dibuang ke laut. Saluran ini berfungsi untuk menyerap dan mengalirkan air hujan agar tidak membanjiri kota di saat musim hujan tiba.

"Itu usulan yang bagus, Putri Elena," kata Marshal Salazar yang kemudian menundukan kepalanya sebagai ungkapan rasa hormat. "Apakah semuanya setuju dengan usulan dari Tuan Putri kita?"

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang