[Scarlett PoV]
Ujian bertahan hidup sudah berakhir, namun aku belum merasa kemampuanku meningkat lebih jauh. Aku harus membangkitkan Codex yang kumiliki tetapi aku ingat apa yang pria itu katakan sebelumya.
'Kau berbeda dengan keluargamu, Scarlett.'
Sebenarnya, apa maksud kata-katanya itu?
"Kakak, mengapa kau melamun seperti itu?"
Aku bersama Geralt sedang memperhatikan seorang pria berambut hitam sedang latihan di arena duel.
Sebenarnya, tidak hanya dia yang sedang latihan di tempat ini. Banyak juga murid lain yang sedang Sparring maupun latihan seorang diri.
"Tidak apa-apa Geralt," jawabku padanya. "Menurutmu, dia sedang melakukan latihan apa? Sedari tadi dia hanya menerima serangan sihir terus-menerus dari penyihir partner latihannya."
"Entahlah, kurasa dia ingin membuat mana yang ia miliki berevolusi seperti kata Instruktur dalam pelajaran kemarin," jawab Geralt yang juga terlihat penasaran. "Kakak, kau ingin mencoba melakukannya juga?"
Hari ini aku berencana untuk bicara dengan pria itu mengenai pembicaraan kita setelah berakhirnya ujian tahap pertama.
"Kau bisa cari partner lain, Geralt. Kakak ingat ada urusan yang harus kuselesaikan," jawabku padanya.
"Baiklah, kurasa aku akan mengajak Brian dalam hal ini."
Setelah Geralt pergi, aku tetap memperhatikan sesi latihan mereka berdua. Terlihat partner latihannya sedang mengarahkan telapak tangannya ke arah pria itu.
"Kapten, apa kau yakin akan hal ini?" tanya si penyihir.
"Tentu saja, Marlo. Kapanpun kau siap," jawab pria berambut hitam yang sekujur tubuhnya sudah dipenuhi dengan luka.
Penyihir itu kemudian mulai membaca mantra, percikan api berwarna kuning mulai muncul di telapak tangannya.
"Fire Ball!"
Seketika bola api itu melesat mengarah padanya, pria itu kemudian membuka telapak tangannya pada bola api tersebut.
Hal yang mengejutkan terjadi, bola api itu tidak meledak ketika akan melakukan kontak fisik dengan pria itu melainkan berputar-putar bagaikan sebuah komet mengelilingi tubuhnya ke berbagai arah dengan cepat.
"Apa yang sebenarnya ia lakukan?" gumamku.
Terlihat dari wajah pria itu yang tenang mencoba fokus terhadap api yang mengitari tubuhnya.
- Bomb!
Namun, tiba-tiba bola api itu melebar tak terkendali hingga akhirnya meledak. Kepulan asap mulai muncul mengelilingi tubuh pria itu, para murid yang sedang latihan juga teralihkan perhatiannya akibat suara ledakan.
"Kapten!" Penyihir itu berlari menuju pria berambut hitam. "Kau tidak apa-apa?"
Pria berambut hitam itu perlahan bangkit, baju seragam akademinya terlihat rusak parah setelah bola api itu meledak.
"Kurasa kita akhiri sampai di sini dulu, Marlo," ucap Pria itu sambil berjalan menuju keluar arena.
Aku pun mulai melangkah untuk menemuinya. Sepertinya dia akan ke ruang ganti pria.
Sesampainya di sana, aku menunggu di depan ruangan sampai ia keluar. Tidak lama kemudian, pintu terbuka memperlihatkan pria tadi yang kini telah mengganti seragamnya ke yang lebih baru.
"Scarlett? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya pria itu.
"Bukankah sudah kubilang setelah ujian berakhir, aku ingin masuk ke dalam komite disiplin," jawabku mengingatkannya kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasíaGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...