[Alisha PoV]
Enam bulan telah berlalu semenjak aku kembali dari Kekaisaran Aragon. Saat ini, Tsardom Slavia sudah mulai pulih akibat serbuan monster yang menghancurkan banyak wilayah di negeri ini.
Semuanya berkat Investasi dari keluarga Garcia. Dengan uang mereka, kami dapat membangun kembali segala hal dan mulai bangkit kembali dari keterpurukan.
"Alisha, bagaimana pandanganmu mengenai hasil peperangan antara Kekaisaran Aragon dengan Republik Venetia?"
Aku sedang berada di ruangan bekerja Ayah mendiskusikan mengenai berakhirnya perang. Pastinya hasil peperangan ini akan mempengaruhi tidak hanya kedua negeri yang sedang berkonflik tapi juga negeri lain yang berada di sekitar dua negeri tersebut.
"Menurutku, secara politik peperangan ini dimenangkan oleh Kekaisaran sedangkan dari segi ekonomi dimenangkan oleh Republik Venetia," jawabku pada Ayah.
Aku kemudian menjelaskan bahwa hubungan politik Kekaisaran dengan negeri-negeri yang ada daratan barat benua ini meningkat karena pembangunan tempat produksi dan pengaturan harga yang pasti pada pasar mereka di sana. Akan tetapi, karena biaya reparasi akibat perang terhadap Republik Venetia, biaya pembangunan tempat produksi dan juga tidak dapatnya mereka memonopoli harga akan mengakibatkan kas yang dimiliki oleh Kekaisaran turun drastis.
Hal ini pastinya akan berdampak pada perekonomian mereka satu sampai dua tahun mendatang.
Di sisi lain, walaupun wilayah barat mereka hancur, Republik Venetia akan tetap menerima banyak uang dari pajak yang dihasilkan oleh barang-barang yang masuk dari Kekaisaran. Namun, pengaruh mereka akan sedikit berkurang dalam perekonomian di daratan barat benua.
Aku tidak tahu mengapa mereka setuju dalam pakta perdamaian ini. Mungkinkah mereka memiliki rencana-rencana jangka panjang yang sudah disiapkan dalam skenario yang terjadi sekarang?
Aku tidak tahu.
Yang pastinya, bangsa mereka selalu paling mengerti tentang masalah bisnis di benua ini.
"Begitu, kah?" gumam Ayah terlihat sedang memikirkan analisaku tadi. Dia kemudian terlihat tersenyum padaku dengan ekspresi yang tidak biasa.
"Ada apa, Ayah?" tanyaku padanya.
"Tidak apa-apa, Alisha. Ayah hanya senang kau sudah tumbuh menjadi wanita cantik dan sangat pintar dalam mengurusi berbagai hal di negeri ini."
Aku tersenyum masam mendengar ucapan Ayah. Walaupun aku ingin sekali memimpin negeri ini ke arah yang lebih baik, namun sisa umurku bahkan tidak lebih dari satu tahun lagi.
"Tapi, aku senang akhirnya negeri kita sudah kembali pulih dari krisis tahun lalu," ucapku dengan tulus.
"Benar sekali, semuanya berkat pertunanganmu dengan Putra dari Duke Alvaro—Raul de Garcia," ujar Ayah dengan nada suara yang berbeda dari sebelumnya. "Akan tetapi, Alisha ... Aku takut sebuah karma akan menimpa kepada kita karena melakukan hal ini."
Karma, kah?
Yang dibicarakan oleh Ayah adalah perjanjian kami dengan Keluarga Garcia.
Dengan memberi negeri kami uang ratusan ribu Gulden sebagai investasi dalam membangun wilayah negeri ini yang telah hancur, keluarga Garcia meminta pertunangan Ahli waris mereka denganku sebagai gantinya.
Akan tetapi, karena umurku yang tidak akan lama lagi, perjanjian ini bisa dikatakan tidak adil karena pada akhirnya, yang akan mendapatkan keuntungan adalah pihak kami. Namun, aku selalu menyakinkan Ayah bahwa yang kita lakukan tidaklah salah.
Demi kesejahteraan negeri ini, kita harus melakukan apapun walaupun menggunakan cara-cara licik seperti ini.
"Tenang saja, Ayah." Aku memegang tangannya yang dingin ini. "Bagaimanapun masa depan yang akan kita hadapi, pasti negeri ini akan selalu berdiri tegak dan kuat."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasyGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...