Arc 2 Chapter 5 : Tidak Normal

1K 160 10
                                    

[Raul PoV]

Baiklah ... Bagaimana ceritanya aku bisa ada dalam situasi seperti ini? Bukankah ini adalah cerita petualangan-fantasi? Mengapa ada Development yang mengarah ke drama-drama percintaan komedi?

Lagipula, mengapa Putri Alisha dan Leon bisa berada di sini?

Melihat pria tua yang ada di belakang mereka berdua, sepertinya aku sudah tahu mengapa Putri Alisha bisa tahu aku ada di sekitar area ini.

"Aliya, kau bisa pergi duluan," perintahku padanya. "Tempatnya sudah tidak jauh lagi, kurasa aman-aman saja jika kau berjalan sendiri."

"Baiklah, Tuan Muda."

Aku dan Putri Alisha hanya saling tatap tanpa membuka suara sama sekali sebelum Aliya pergi menjauh.

"Sepertinya kau cukup dekat dan ramah terhadap wanita penghibur itu, Raul de Garcia," ucap Putri Alisha dengan nada menyindir. "Kukira kau adalah seorang bangsawan brengsek seperti rumor yang tersebar luas."

Sekilas, kata-katanya itu hanyalah terdengar seperti memujiku. Namun dengan nada suara dan tatapan matanya yang menganggapku rendah itu, dapat kusimpulkan dia sedang melakukan sarkas padaku karena bermain-main dengan wanita penghibur di malam hari dan menyimpulkan bahwa rumor yang beredar itu benar adanya.

"Kau bisa memanggilku dengan Raul saja, Putri Alisha," ucapku padanya. "Dan aku tidak punya alasan untuk memberikan sikap yang berbeda padanya dengan sikap yang kuberikan padamu, Tuan Putri."

Sengaja aku menegaskan kata 'Tuan Putri' padanya untuk membalas sebuah sarkas yang ia lontarkan padaku sebelumnya.

"Dengan kata lain ... " Putri Alisha mulai melangkah mendekatiku, wajah kami saling berhadapan. "Kau menyamakanku—Yang merupakan seorang Putri dari suatu negeri ini dengan wanita penghibur jalanan?"

Well ... Secara teknis, status Putri Aliya sama dengan Putri Alisha yang sama-sama keluarga dari sebuah Monarch. Akan tetapi, aku tidak bisa mengatakan hal itu bukan? Identitas Aliya harus tetap dirahasiakan.

"Tentu saja, aku tidak melihat adanya perbedaan dari kalian berdua," jawabku dengan santai.

Mendengar kata-kataku, Leon yang ada di belakang Alisha melangkah maju, terlihat wajahnya yang sangat kesal saat aku menyamakan Tuan Putrinya dengan wanita penghibur.

"Kau! Tarik kembali uca—"

Kata-kata Leon terhenti karena Putri Alisha mengangkat telapak tangannya di hadapan wajah pria berambut putih tersebut, mengisyaratkannya untuk diam.

"Apa yang membuatmu berpikir demikian, Raul?" tanya Putri Alisha dengan ekspresi datarnya yang khas.

"Aku baru bertemu denganmu, demikian juga dengan wanita penghibur tadi," jawabku padanya. "Setidaknya aku tahu bahwa wanita tadi sangat bersungguh-sungguh dalam bekerja."

Pipi Putri Alisha memerah setelah mendengar kata-kataku tadi. Kurasa dia salah mengartikan ucapanku barusan mengenai Aliya yang sungguh-sungguh melakukan pekerjaannya dengan baik.

"Begitu, kah?" gumam Alisha.

Dia kemudian merentangkan tangannya seperti menawarkan untuk melakukan jabat tangan.

"Kalau begitu, maafkan aku," ucapnya sambil tersenyum. "Perkenankan aku untuk memperkenalkan diri kembali."

Nada bicaranya berubah, kini aura Royalty-nya lebih terpancar daripada sebelumnya, bahkan orang-orang yang berlalu-lalang di jalanan ini menghentikan langkah mereka karena merasakan kehadiran Putri Alisha yang karismatik.

"Aku—Alisha Romanova—Ahli Waris sah dari Tsardom Slavia—Negeri orang-orang utara, sebuah kehormatan bisa berkenalan denganmu, Raul de Garcia."

Melirik ke tangannya yang mulus dan seputih salju, aku mendengar orang-orang sekitar mulai saling berbisik mengagumi kecantikan dan kewibawaan Putri Alisha.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang