[Emilia PoV]
Kami telah menyisir bangunan ini selama hampir setengah jam.
Intuisi Raul memang benar, di sini ditemukan mayat-mayat manusia dan eksperimen-eksperimen yang mengerikan menggunakan tubuh mereka.
Aku berharap, kami akan menemukan korban yang masih hidup dan masih digunakan oleh bajingan-bajingan ini.
Saat ini, kami berada di sebuah ruangan yang cukup besar. Dilihat dari interiornya, sepertinya ini adalah ruangan tengah dari Mansion ini.
- Jedar!
Tiba-tiba, bunyi guntur terdengar sangat kencang, suara rintik-rintik hujan kemudian menyusul setelahnya. Sepertinya, akan ada hujan yang lebat tidak lama lagi.
Angin berhembus sangat kencang memasuki ruangan ini, membuat kami sangat kedinginan.
"Klein, tutuplah jendela-jendela itu," perintahku padanya.
"Baik, Kapten Emilia."
Klein kemudian berjalan menuju jendela itu lalu menutupnya satu-persatu. Akan tetapi, saat dia hendak menutup jendela yang terakhir, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik tubuhnya keluar hingga terjatuh.
Melihat hal ini membuat aku dan kelompokku bersiaga dengan ancaman yang akan datang.
Tidak lama kemudian, seorang wanita cantik memasuki ruangan ini dari jendela tersebut.
"Ah, sepertinya kami kedatangan tamu," ucap Wanita tersebut.
Aku menggenggam tombakku untuk bersiap melakukan pertarungan.
"Siapa kau!?" tanyaku padanya.
Wanita itu kemudian tersenyum lalu berjalan perlahan mendekati kami.
"Namaku, Yuna," jawabnya dengan bibir yang penuh lipstick itu. "Siapa namamu gadis muda?"
Seketika ekspresinya berubah dari tersenyum menjadi agak kesal, itu karena aku mencoba menyerang lehernya dengan memanjangkan tombakku. Akan tetapi, dia dapat menghindarinya dengan menggeser tubuhnya sedikit ke samping.
"Kasar sekali," jawabnya dengan santai. "Padahal aku sudah menunjukan sebuah etika yang baik."
Etika yang baik, hah? Dengan menarik anggotaku keluar jatuh dari jendela?
- Jedar!
Suara petir kembali terdengar, angin mulai masuk kembali ke ruangan ini karena masih ada jendela yang terbuka.
Menutup mata sejenak karena angin kencang yang mengganggu ini, aku terkejut saat wanita itu tiba-tiba menghilang saat diriku membuka kembali kelopak mata.
"Ahhh ... Perawan, kah? Sungguh aroma tubuh yang sangat menggoda."
Tubuhku merinding ketika mendengar suara itu dari belakang.
Menolehkan kepala ke samping, aku melihat wanita itu tersenyum nakal tepat di belakangku.
Bagaimana dia bisa tiba-tiba muncul di sana?
Akan tetapi, sebelum dapat jawaban dari pertanyaanku itu, tiba-tiba tubuhku terpental dengan kencang hingga menghantam dinding bangunan dengan keras.
Sakit sekali ... Sepertinya dia memukul rusukku dengan keras.
Bagaimana wanita itu memiliki kekuatan sebesar ini?
"Kapten!? Serang wanita itu!"
Aku mendengar salah satu anggotaku berteriak.
Aku mencoba bangkit, terlihat tiga anggota kelompokku sudah ditumbangkan oleh wanita itu. Tangannya penuh dengan darah orang-orang yang kupimpin.
Membelah tombakku menjadi dua, aku langsung melesat ke arah wanita itu menggunakan sihir Accel.
![](https://img.wattpad.com/cover/356593140-288-k886451.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasyGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...