Arc 4 Chapter 18 : Raul de Garcia Vs Adrien Ionescu

519 89 14
                                    

[Raul PoV]

Di melancarkan sebuah pukulan ke arah kepalaku dengan sangat cepat, namun aku bergegas menggunakan sihir Accel lalu menunduk untuk menghindar.

- Swooshh!

Hembusan angin dari pukulannya yang melewati atas kepalaku itu bahkan bisa kudengar dengan jelas.

"Temper ..."

Mengaktifkan sihir penguatan di tangan kanan, aku menghantam lututnya dengan keras menggunakan tinjuku. Akan tetapi, pria besar setinggi dua meter ini tidak bergeming sama sekali.

"Hahaha! Seranganmu itu hanya menggelitikku!"

Menengok ke atas, musuh yang sedang kulawan itu memberiku sebuah senyum kematian seraya mengangkat kedua tangannya dan menggabungkan keduanya bagaikan sebuah kapak.

Aku bergegas menghindar dari serangan yang akan dia lancarkan padaku.

"Axe Fist!"

Pria itu menurunkan kedua tangannya yang saling menggenggam ke bawah untuk menghantam kepalaku. Namun, aku tepat waktu dapat menghindar jauh ke samping menggunakan sihir Ashpalt.

"Hoo~ Kau dapat menggunakan sihir itu rupanya ... " gumam Adrien terdengar takjub. "Dengan usia semuda itu, maka ada dua takdir yang akan kau tempuh yaitu antara kau mati di tanganku sebelum potensimu berkembang dan menjadi seorang yang mengerikan atau kau dapat membunuhku dan menjadi sosok yang terkenal akan kemampuan bertarungmu itu suatu hari nanti."

Apa yang dikatakannya itu benar adanya. Hanya orang-orang berbakat yang akan bersinar suatu hari nanti yang mampu menguasai sihir ini sebelum memasuki usia 20 tahun. Akan tetapi, yang aku lakukan ini bukanlah karena bakat Raul yang mengerikan melainkan karena pengetahuanku akan sihir-sihir yang kukembangkan sendiri sebagai orang yang menciptakan mekanik-mekanik dari sihir di dunia ini.

"Baiklah, aku tidak akan meremehkanmu dengan menahan diri!" seru Adrien yang kemudian memperlihatkan sebuah kuda-kuda seorang Brawler.

Tangan dan kakinya mulai mengeluarkan butiran cahaya merah ...

Saat aku berkedip, tiba-tiba musuh yang kulawan itu sudah berada di depanku hendak melancarkan sebuah pukulan.

"Phantom Impact!"

Aku segera mengaktifkan sihir Repel untuk menyerap sebagian damage serangannya dan mencoba menghindar menggunakan kembali sihir Ashpalt.

- Bam!

Akan tetapi, aku cukup terkejut ketika serangan lawanku sudah dapat kurasakan walaupun tinjunya itu masih belum melakukan kontak secara langsung dengan tubuhku.

Setelah terkena serangannya cukup kuat, tubuhku terpental jauh sampai menghantam dinding bangunan sekitar.

"Ughhh ... Itu tadi cukup sakit," gumamku kesakitan sambil memegang bahu dan mencoba bangkit berdiri. "Jika saja aku telat mengaktifkan sihir Repel, maka dampak serangannya bisa membuat bahuku remuk."

Tetapi, apa yang terjadi sebenarnya tadi?

Dugaanku sementara adalah Mana Spectrum yang ia miliki sangat luas hingga ia mampu menyerang musuh walaupun tinjunya itu belum melakukan kontak sama sekali dengan tubuhku.

Jika hal ini benar, maka ia dapat menggunakan Mana Spectrum seluas tiga puluh centimeter! Itu merupakan sepuluh kali lebih luas dari yang dimiliki oleh seorang Holy Knight yang kulawan sebelumnya.

Tetapi, sepertinya orang ini melatih khusus gaya bertarungnya dalam Mana Spectrum. Hanya itulah alasan mengapa Mana Spectrumnya bisa sehebat ini.

"Jangan hilang fokus saat bertarung denganku!"

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang