[Ariel PoV]
Aku harus cepat, tidak mungkin para warga desa dan anak-anak bisa menahan serangan ratusan monster itu.
Para prajurit juga yang ada di sana, tidak akan kubiarkan semuanya terbantai dan semua perjuangan mereka selama ini menjadi sia-sia.
Tidak akan kubiarkan nasib yang sama seperti desa Zamora menimpa desa ini.
- Brak!
Tiba-tiba kuda yang kukendarai terjatuh, sangat sulit berkendara di malam hari seperti ini.
"Aarghhh ... " Aku meringis kesakitan.
Sepertinya bahuku patah karena terbentur bebatuan di sekitar sini.
Setelah menyembuhkannya dengan sihir, aku bangkit lalu meneruskan perjalanan. Untungnya, jarak desa sudah tidak jauh lagi dan aku bisa sampai di sana dengan hanya berlari selama beberapa menit.
Akan tetapi, setelah dapat kembali ke desa ini, aku merasakan sesuatu yang janggal.
Suasana di tempat ini sangat sepi, berbeda dengan saat aku pertama kali datang dengan yang lainnya ke desa ini. Tidak ada suara raungan monster dan sepertinya pertempuran para monster dengan para prajurit sudah berakhir.
Perlahan, aku mengendap-endap di dinding bangunan desa dan mengintip keadaan sekitar.
Terdengar sepasang suara langkah kaki di belakang tubuhku.
Memasuki bangunan, aku mencoba bersembunyi dari makhluk apapun itu yang mendekat. Terlihat empat ekor Lycanthrope sedang berjalan kemari. Mereka berkomunikasi dengan bahasa yang tidak kuketahui.
Menahan nafas, jantungku berdebar sangat kencang karena takut keempat monster itu akan memasuki bangunan dimana aku sedang bersembunyi.
"Woof! Woof!"
"Woof ... Woof?"
Mereka terlihat mulai mengendus-endus seperti sedang mencari sesuatu.
Tidak, jangan mendekat! Tidak ada apapun di sini! Menjauhlah kalian!
Akan tetapi, gerombolan manusia serigala itu tidak mulai memasuki bangunan tempat aku bersembunyi.
Bagaimana ini ...?
Apa yang harus kulakukan?
Mereka pasti akan menemukanku di sini dan mencoba untuk memangsaku!
- Tang!
Tiba-tiba, terdengar suara yang nyaring dari arah barat tempatku berada, membuat keempat Lycanthrope itu berhenti mencari di bangunan ini.
- Tang! Tang! Tang!
Suara itu kembali terdengar, suara ini seperti seseorang sedang memukul-mukul tongkat besi ke sebuah tiang bangunan.
Aku tidak tahu siapa orang itu, tapi aksinya membuat keempat Lycanthorpe yang ada di bangunan ini pergi keluar untuk memeriksa suara yang ia hasilkan.
"Fiyuh ... Aku terselamatkan."
Nafasku kembali normal, setelah memeriksa tidak ada monster di sekitar sini, aku keluar dari bangunan untuk mencari tempat anak-anak dan warga desa berada sebelumnya.
Tidak lama kemudian, aku berhasil menemukan sebuah bangunan dimana terakhir aku bertemu dengan Dio, Sena dan yang lainnya. Terlihat semua jendela tertutup oleh kayu, aku mencoba mengetuk pintu depan namun tidak ada respon sama sekali.
Jika aku berteriak memanggil orang-orang, pastinya monster-monster yang berkeliaran di sini akan kemari untuk memeriksa apa yang terjadi. Akan tetapi, bagaimana caranya aku bisa memasuki bangunan ini jika para warga tidak membukakan pintu untukku?
![](https://img.wattpad.com/cover/356593140-288-k886451.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasyGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...