[Raul PoV]
Misi dimulai, kelima boneka dari Puppeteer mulai mengacau di area ini.
Tiga mengarah ke bagian timur dan dua lainnya ke bagian barat. Melihat kemampuan boneka-boneka itu, masing-masing dari mereka menggunakan Nature Mana yang berbeda.
"Bunyikan Alarm! Terdapat ledakan dimana-mana! Kita sedang diserang!"
"Cepat menuju ke area bagian timur! Kita mendeteksi ada tiga musuh yang menyerang area timur!"
Para Aques terlihat mulai bergerak ke arah dimana para boneka Puppeteer menyerang. Dengan ini, kuharap yang penjaga yang ada di sekitar Bishop itu berkurang.
Aku melompat ke atas bangunan agar dapat melihat sekeliling dengan jelas.
Terdapat lima bangunan utama yang ada di Komplek keagamaan ini.
Yang pertama Kuil utama yang berada di tengah-tengah area ini.
Yang kedua adalah Bangunan pembelajaran yang ada di bagian timur.
Yang ketiga adalah bangunan tempat tinggal para Priest yang berada di bagian selatan.
Yang keempat adalah Barrack dimana para Aques berlatih dan tinggal berada di bagian barat.
Yang terakhir adalah Medical Camp yang berada di bagian utara.
Pilihan yang paling logis saat ini adalah menuju Kuil Utama dikarenakan masih belum lama semenjak pertemuan berakhir. Mungkin saja sang Bishop masih berada di dalam sana.
Setelah memutuskan tujuan, aku langsung bergegas menuju Kuil Utama.
Terlihat di sana banyak sekali Aques yang berjaga, akan sedikit sulit bagiku untuk masuk tanpa di ketahui.
Masih di atas sebuah bangunan, aku melihat dua orang Aques yang tengah berjalan di sebuah gang antara bangunan tempatku berada dengan bangunan yang lain.
Aku kemudian melompat dan mendarat di belakang kedua Aques itu.
"....!"
"Si-siapa kau!?"
Nampak keduanya terkejut lalu menghunuskan kedua pedang mereka.
Salah satu mereka menebaskan pedangnya ke arahku namun aku berhasil menghindar, meraih kepala Aques itu lalu menghantamkannya ke dinding bangunan hingga ia tak sadarkan diri.
Sisa satu Aques hendak kabur namun aku menggunakan sihir Acceleration untuk menyusulnya lalu menendang tubuhnya hingga menghantam dinding bangunan.
Terlihat dia masih sadarkan diri.
Aku kemudian berjalan menghampirinya lalu mengangkat tubuhnya dan berkata, "Jika kau tidak ingin mati, maka jawab pertanyaanku dengan benar, mengerti?"
Pria itu hanya mengangguk merespon kata-kataku.
"Sebutkan tujuan dan satuan unit kalian?" tanyaku padanya seraya menempelkan sebuah belati di lehernya.
"Ka-kami hendak menuju Kuil utama," jawabnya dengan gemetaran. "Aku berada peleton dua Unit Aques pertama."
"Bagus."
- Bam!
Setelah selesai menginterogasinya, aku menghantam wajahnya dengan tinjuku hingga membuatnya tak sadarkan diri.
Setelah itu, aku mulai melucuti pakaian Aques-nya dan mulai mengenakannya baju, celana serta helm miliknya.
"Untuk saat ini, aku tidak perlu mengenakan topeng ini," gumamku yang mulai berjalan dan menyamar sebagai Aques yang kukalahkan tadi. "Tidak akan ada yang mengenali identitas asliku jika mengenakan perlengkapan ini."
![](https://img.wattpad.com/cover/356593140-288-k886451.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
Viễn tưởngGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...