Arc 4 Chapter 7 : Mobilisasi Pasukan

687 96 1
                                    

[Elena PoV]

Dua puluh hari setelah deklarasi perang negeri kami terhadap Republik Venetia, kedua belah pihak masih belum melakukan serangan sama sekali. Saat ini, aku sedang berada di pinggiran Kota Brabant—Ibukota Hernant Duchy—Wilayah yang dijadikan pusat hub logistik dalam peperangan ini.

Ribuan tenda terlihat terpasang di sebuah lapangan yang sangat luas ini.

"Satu, dua! Satu, dua!"

"Satu, dua! Satu, dua!"

Terlihat beberapa unit Spearman sedang melakukan latihan rutin. Mereka mempraktekan teknik-teknik dasar menusuk dan bertahan. Unit ini sangat efektif digunakan untuk melawan unit Cavalry musuh agar tidak bisa menyerang sayap dari formasi pasukan.

Selain itu, para unit infantry juga sedang latihan melakukan manuver untuk mengubah formasi dengan menggunakan suara trompet dan berbagai macam bendera.

Aku akhirnya tiba di tenda utama untuk menghadiri briefing mengenai rencana penyerangan dikarenakan beberapa hari lagi seluruh pasukan sudah akan lengkap berkumpul di tempat ini.

Setelah memperlihatkan lencana Pemimpin Squadron Cavalry pertama, dua prajurit yang menjaga pintu masuk tenda membiarkanku masuk.

Di dalam tenda besar ini,  terdapat tempat duduk dengan formasi letter U. Di sisi kanan, terlihat para Caballeron—Sebutan untuk pemimpin dari unit Caballero. Sedangkan di sisi kiri ditempati oleh para pemimpin unit Squadron Cavalry dan di sisi tengah tempati oleh para pemimpin unit penyihir.

Aku kemudian duduk di sisi para pemimpin Squadron sambil menunggu briefing dimulai.

"Ah, Putri Elena. Apakah ini kali pertamamu mengikuti briefing operasi penyerangan?"

Pria disamping yang menanyaiku adalah Pizzaro de Gaulle—Putra dari Duke Carlos de Gaulle—Bangsawan yang mendukung Kak Terantio. Faksinya kebanyakan didukung bangsawan-bangsawan yang memiliki pengaruh besar di Militer Kekaisaran.

"Kau benar, Tuan Pizzaro," jawabku padanya. "Kuharap kita dapat menembus garis pertahanan pertama Republik Venetia dengan mudah kali ini."

"Kita berharap begitu, kita harus memanfaatkan situasi ini sebelum bantuan dari Republik Greco datang membantu musuh kita," ujar Pizzaro. Dia merupakan pemimpin dari Squadron Cavalry unit kedua.

Obrolan kami terhenti setelah melihat Jendral Salazar—Marshal yang memimpin seluruh pasukan bersama beberapa ajudannya masuk ke dalam tenda. Dia kemudian duduk di kursinya yang berada di depan semuanya.

"Semuanya, mari kita mulai briefing mengenai penyerangan kita terhadap garis pertahanan pertama Republik Venetia," ucap Jendral Salazar. "Nepos, tolong ambilkan peta wilayah sekitaran Kota Tusculum."

"Baik, Marshal."

Sang Ajudan kemudian membawakan papan yang ditempeli sebuah peta ke hadapan semuanya. Marshal Salazar kemudian berdiri sambil membawa sebuah tongkat di tangannya.

"Ini adalah wilayah barat Republik Venetia—Tusculum," kata Marshal Salazar.

"Ini adalah wilayah barat Republik Venetia—Tusculum," kata Marshal Salazar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang