[Ariel PoV]
Raul tidur dengan duduk bersandar ke sebuah batu besar. Sepertinya ini sudah malam. Sangat sulit memperkirakan waktu di tempat tertutup seperti ini.
Aku melihat wajahnya yang sedang tertidur. Dia nampak seperti pria polos dan baik jika diam dan banyak tingkah seperti ini.
Kurasa dia sangat kelelahan setelah diburu oleh tiga Klan sekaligus tanpa henti tiga hari ini.Aku tidak tahu, mengapa dia melakukan hal ini. Bukankah lebih baik menjalani ujian ini dengan lancar tanpa harus memusuhi semua orang yang berkompetisi?
Aku tidak tahu, akhir-akhir ini banyak sekali sikap Raul tidak dapat kumengerti sama sekali. Aku pikir, Raul yang sekarang terlihat berbeda dari biasanya.
Saat dia terluka dan memejamkan matanya ketika itu, entah mengapa aku merasakan dia seperti sedang menanggung sebuah beban yang berat. Dan entah mengapa, tubuhku bergerak sendiri untuk menyentuh pipinya, menyembuhkan lukanya itu.
Mengingat apa yang ia lakukan baru-baru ini, seharusnya aku tidak membantunya.
Akan tetapi, melihat ekspresinya saat itu, entah mengapa rasa ingin membantunya timbul. Aku tidak tahu, aku tidak paham dengan hal ini.
Tidak lama, dia juga tiba-tiba menangis setelah menanyai tentang Brian. Ini cukup aneh, Raul yang kutahu tidak pernah memperlihatkan kelemahannya sama sekali padaku. Dia selalu ingin aku melihatnya sebagai pria sejati.
Aku mendekati tubuh Raul yang tengah tertidur. Entah mengapa, semenjak aku berinteraksi dengannya akhir-akhir ini, Raul terasa seperti menjadi orang asing bagiku.
"Apa yang kau lakukan?"
Tiba-tiba dia terbangun, mengapa dia sensitif sekali terhadap pergerakan di sekitarnya. Apakah hal ini normal bahkan untuk seorang Ksatria?
"Ti-tidak apa-apa," jawabku seraya kembali ke tempat dimana aku duduk.
"Sudah berapa lama aku tertidur?" tanya Raul padaku.
"Aku tidak tahu, kurasa cukup lama."
Mendengar jawabanku, Raul kemudian berdiri lalu menghampiri kelinci bakar yang sebelumnya ia masak.
"Hmm... Kau memakannya ternyata," kata Raul yang memperhatikan kelinci bakar itu.
Aku memalingkan wajah mendengar kata-katanya, sebelumnya aku menolak untuk memakan masakan dari Raul dan enggan minum dari air yang tersimpan di batok kelapa tersebut.
"Well... Aku akan pergi untuk mengintai sebentar," kata Raul seraya berjalan keluar dari tempat ini.
Kali ini, apakah dia akan bertarung lagi? Dengan keadaan tangannya yang seperti itu? Mengapa dia memaksakan diri seperti ini?
***
[Raul PoV]
Saat ini, aku sedang berada di dekat sebuah celah yang dapat mengintip area di bawahnya. Aku dapat melihat beberapa murid sedang tertidur maupun berjaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasyGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...