[Brian PoV]
Rambut putih, mata hijau, jubah hitam dan yang terpenting ... Topeng hitam yang mirip dengan yang dikenakan oleh para Performer dari The Masquerade.
Apakah dia salah satu anggota dari kelompok Heretic itu?
"Aku tahu topeng yang mirip dengan kau kenakan! Kau adalah salah satu dari kelompok Heretic—The Masquerade!" kataku dengan lantang. "Apa yang kau inginkan!? Beruntung saat ini kota sedang dalam bahaya. Jika tidak, maka aku akan membunuhmu dan membalaskan kematian Mentorku!"
Mendengar kata-kataku, pria itu tidak menunjukan ekspresi apapun dan mengalihkan perhatiannya ke arah seekor Naga yang sedang membantai para prajurit.
"Lihatlah pemandangan itu, jika kita tidak berbuat sesuatu, maka semuanya akan mati," kata Pria itu dengan tenang. "Akan ada puluhan ribu mayat manusia ketika para Holy Knight dan Grand Espada sudah datang kemari."
"Lalu, apa hubungannya hal itu denganmu, Pembunuh!?" Aku menghunuskan pedang ke arah pria itu. "Kelompok kalian adalah kriminal yang tidak pernah peduli akan nyawa manusia dan hanya mementingkan tujuan kalian!"
Pria itu menatapku kembali, entah mengapa, aku merasa sangat familiar dengan sikapnya ini. Mungkinkah, aku pernah bertemu dengannya di suatu tempat?
"Aku bisa membantu kalian menghentikan Naga itu tetapi dengan satu syarat," ucapnya dengan santai. "Berjanjilah kalian tidak akan menyerangku setelah pertarungan ini berakhir."
Mendengar tawarannya itu, aku terdiam tidak bisa berkata-kata.
Aku tidak memiliki otoritas apapun untuk melakukan kesepakatan ini. Akan tetapi, jika dia memang benar-benar ingin membantu ...
"Brian! Apa yang kau lakukan dari tadi berdiam diri di atas situ!"
Aku mendengar seseorang memanggilku dari arah samping. Terlihat seorang wanita mengenakan zirah melompat ke atas sini mendatangiku.
"Brian kita harus kemb—" Namun kata-katanya terhenti karena menyadari pria bertopeng yang ada di hadapanku. "Topeng itu ... Kau adalah salah satu anggota The Masquerade ... Apa yang kau lakukan di sini!?"
Aku kemudian menjelaskan tentang penawaran pria itu pada Inquisitor Elvira. Dia kemudian terlihat memikirkan kata-kata yang barusan kuucapkan lalu kembali menatap pria itu.
"Baiklah, kami akan setuju dengan tawaranmu," ucap Inquisitor Elvira yang mengeluarkan sebuah pisau dan menempelkannya di telapak tangan. "Apakah kami harus membuat sebuah Blood Pact."
Blood Pact, sebuah ritual perjanjian yang sangat mengikat dimana yang melanggarnya akan langsung terbunuh. Ritual ini sangat populer digunakan untuk mengikat sebuah kontrak maupun perjanjian yang penting.
Akan tetapi, pria itu tidak merespon perkataan dari Inquisitor Elvira.
"Ada apa? Bukankah kau ingin mengikat kesepakatan ini dengan Blood Pact?" tanya Inquisitor pada pria itu.
"Tentu saja, namun aku tidak ingin melakukan ritual itu denganmu," kata pria bertopeng itu yang kemudian menatapku. "Aku ingin melakukan ritual Blood Pact dengannya."
Huh? Apakah ada perbedaan jika dia melakukan ritual itu denganku dibandingkan dengan Inquisitor Elvira?
Akan tetapi, aku melihat ekspresi Inquisitor berubah terlihat ragu-ragu.
"Ada apa? Tidak menyangka siasatmu akan terbongkar?" ucap pria itu.
Apa maksudnya dengan rencana terbongkar?
"Kau hendak mengorbankan nyawamu dan melanggar kesepakatan ini saat pertarungan berakhir bukan?" kata pria bertopeng itu dengan santai. "Nyawa satu Inquisitor adalah harga yang murah untuk membunuh atau menangkap seorang Performer."

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasiGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...