Arc 1 : Epilog

1.4K 166 22
                                    

[Raul PoV]

Ujian bertahan hidup telah berakhir, sembilan orang tewas karena dimangsa oleh monster-monster di dalam hutan dan tiga sisanya terbunuh oleh agen-agen Ouroboros. Akan tetapi, pihak akademi tidak menyebarkan informasi ini ke pihak luar. Nama baik mereka akan tercoreng jika publik tahu bahwa para instruktur mereka kecolongan dan membiarkan para pembunuh berkeliaran di tempat ujian.

Sejujurnya, alasan utama aku dapat mengalahkan tiga pembunuh itu karena aku mengetahui skill unik mereka Slippery Skin dan ketiga pembunuh itu tidak memiliki pengetahuan akan kemampuanku.

Di dalam pertarungan hidup dan mati, sangat penting untuk mengetahui intel tentang kemampuan musuhmu. Itulah salah satu faktor yang paling menentukan. Jika saja mereka bertiga lebih cepat beradaptasi dengan kemampuan yang kumiliki, sudah dipastikan aku yang akan tewas pada pertarungan itu.

Oleh karena itu, sangat penting bagiku untuk tidak sembarangan menggunakan sihir maupun skill andalanku di depan publik.

Tadi itu pertarungan sungguhan yang pertama kali kuhadapi. Aku harus jauh lebih kuat, mengumpulkan kembali kebencian publik untuk membuka Profound Codex-ku yang baru. Aku juga harus segera mendesak Olen Mask untuk segera membuat artefak-artefak yang dapat kugunakan dalam pertempuran.

Saat ini, kami sedang berada di Kota Navajo—Ibukota Duchy of Artagnan, sebuah wilayah di utara Kekaisaran yang dikuasai oleh Duke Julian de Artagnan—Ayah dari Valeria. Kurasa dia pergi mengunjungi ayahnya di waktu istirahat ini di Menara Sihir Castile.

Aku sedang berada di pusat kota untuk membeli sebuah surat kabar. Seharusnya, hari ini pihak kuil sudah mengumumkan para kandidat Saint yang akan melakukan sebuah Trial di Kota Suci Notredame.

Di dalam game, Ariel akan melewati tiga ujian bersama tiga kandidat Saint lainnya.

Berbicara mengenai Ariel, dia menyembuhkanku saat berada di titik tengah Hutan Monster. Dia benar-benar wanita yang baik, sudah sewajarnya dirinya menjadi Saint ajaran Kuil Diana. Aku yakin, dia pasti dapat menyelamatkan lebih banyak orang setelah dilantik menjadi Gadis Paling Suci di dunia ini.

Sesampainya di sebuah stall yang menjual surat kabar, aku membelinya satu untuk membaca informasi mengenai Kekaisaran.

"Berapa harga koran ini?" tanyaku pada pedagang tersebut.

"Hanya 20 kufer, Tuan."

Aku lalu memberikan sekeping koin Silver pada pedagang itu lalu mengambil satu koran tersebut. "Simpan saja kembaliannya."

"Terima kasih, Tuan. Semoga hari-hari Anda menyenangkan."

Setelah membeli koran, aku duduk di sebuah kursi yang ada di pinggiran jalan untuk membaca.

Terdapat info-info tentang luar negeri menarik yang ada di sini seperti Imigran dari Negeri Kuwalid yang meningkat akhir-akhir ini, Tsardom Slavia yang mengalami serbuan monster yang menghancurkan negerinya, dan yang yang terakhir ... Mengenai terpilihnya beberapa kandidat Saint dari berbagai negeri.

"Ini tidak mungkin, bukan?" gumamku yang terkejut membaca informasi yang kudapat.

Itu karena dari empat nama yang disebutkan terpilih menjadi kandidat Saint ajaran Kuil Diana, tidak ada nama Ariel sama sekali tertulis di sini.

"Ughh ... Apakah aku kembali merubah alur jalannya cerita?"

***

[3rd PoV]

Di sebuah gua yang berada di wilayah Republik Venetia, enam orang misterius yang mengenakan topeng sedang berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.

Mereka adalah kelompok The Masquerade, salah satu kelompok Herecy yang sangat dicari oleh orang-orang dari ajaran Kuil Dewi Diana.

I'm a Villain In My Own Game?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang