Bab 8 : Pembalasan Dendam Ivory

23 3 0
                                    


Kematian Ivory telah mengubah Xyon menjadi sosok yang sangat berbeda. Mata merahnya yang biasanya memancarkan pesona kini berkobar dengan api dendam. Ia bersumpah akan membalas kematian kekasihnya dengan cara yang paling kejam.

Dengan kekuatan vampirnya yang luar biasa, Xyon memulai perburuan besar-besaran. Satu per satu, para pembunuh bayaran yang terlibat dalam pembunuhan Ivory ditemukan dan dihadapkan pada murkanya. Xyon tidak segan-segan menggunakan kekuatannya untuk menyiksa mereka sebelum akhirnya mengakhiri hidup mereka.

Perburuan Xyon tidak berhenti sampai di situ. Ia juga menyelidiki siapa dalang di balik semua ini. Dengan bantuan jaringan informannya yang luas, Xyon berhasil melacak keberadaan Duke Scelus dan Velia. Ternyata, Velia-lah yang menjadi otak di balik pembunuhan Ivory. Ia cemburu pada kecantikan dan perhatian yang diberikan Duke Scelus pada Ivory.

Ketika Xyon tiba di istana, ia langsung menuju ke kamar Velia. Velia yang merasa ketakutan berusaha melarikan diri, namun Xyon dengan mudah menangkapnya. Dengan tatapan dingin, Xyon berkata, "Aku akan membuatmu merasakan penderitaan yang sama seperti yang kurasakan."

Xyon membawa Velia ke ruang bawah tanah yang gelap dan lembab. Di sana, ia perlahan-lahan menyiksa Velia. Setiap jeritan kesakitan Velia adalah musik bagi telinga Xyon.

Sementara itu, Duke Scelus yang mengetahui bahwa Velia-lah yang telah membunuh Ivory merasa sangat terpukul. Ia tidak menyangka bahwa anak kandungnya sendiri tega melakukan hal seperti itu. Dengan perasaan bersalah dan penyesalan, Duke Scelus memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Obsesi sang vampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang