Malam itu, di bawah langit yang gelap, Daren menyeret tubuh lemah Xienna dengan kasar. Tali kasar mengikat pergelangan tangannya, menggesek kulitnya hingga merah dan terluka. Air mata mengalir diam-diam di pipinya yang pucat, sementara Daren terus menariknya tanpa belas kasihan menuju desa.
"Berjalanlah lebih cepat!" bentak Daren, menarik tali dengan keras hingga Xienna tersandung dan jatuh berlutut. "Dasar tidak berguna!"
Selama seminggu penuh, Xienna mengalami penyiksaan yang tak terbayangkan. Daren mengurungnya di ruang bawah tanah yang pengap dan lembab, hanya memberinya sisa-sisa makanan yang bahkan tidak layak untuk anjing liar. Setiap pagi, ia dipaksa bekerja seperti budak - membersihkan kandang kuda, mengangkat ember-ember air yang berat, dan melakukan pekerjaan kasar lainnya dengan perut kosong.
"Lihat dirimu sekarang," Daren tertawa mengejek suatu hari, menjambak rambut Xienna hingga ia mendongak kesakitan. "Tidak ada yang tersisa dari sosok anggunmu dulu. Kau hanya barang yang bisa dijual."
Mata Xienna yang dulunya berbinar kini redup, kehilangan cahayanya. Tubuhnya yang dulu tegap kini gemetar dan memar di berbagai tempat. Namun di balik kelemahan fisiknya, masih tersisa secercah harapan - harapan bahwa suatu hari ia akan bebas dari neraka ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi sang vampir
RomancePertemuan Takdir yang Gelap Dalam keheningan malam yang mencekam, istana Kekaisaran Veliau dipenuhi dengan cahaya lilin dan tawa merdu para tamu undangan. Di tengah keramaian itu, seorang gadis kecil berambut pirang keemasan dan mata sebening rubi...