Nathan dan Xienna memutuskan untuk makan malam di sebuah restoran keluarga sebelum pulang. Restoran itu cukup ramai, dengan beberapa TV layar datar yang menayangkan berbagai channel berita dan hiburan.
"Menu hari ini spesial lho," Xienna tersenyum sambil membuka buku menu. "Katanya ada..."
Suara TV yang tiba-tiba mengeras memotong kata-katanya. Breaking news entertainment.
"Aktor terkenal Kaito Suzuki terlihat di Grand Plaza Mall sore ini," suara presenter wanita terdengar antusias. "Beberapa penggemar berhasil mengambil foto dari kejauhan meski sang aktor mengenakan masker. Kaito dikenal sangat menjaga privasinya dan jarang terlihat di tempat umum..."
Nathan hampir tersedak minumannya. Di layar TV, ditampilkan foto blur seseorang dengan masker hitam dan topi - sosok yang sama yang menabrak Xienna tadi.
"Nathan! Lihat!" Xienna menunjuk ke TV dengan mata berbinar. "Itu kan orang yang tadi! Pantas rasanya familiar... dia Kaito Suzuki!"
Nathan menatap layar TV dengan intensitas yang berbeda. Ya, itu memang orang yang sama. Tapi ada sesuatu yang mengganggu pikirannya...
"...Suzuki-san sedang dalam persiapan film terbarunya," lanjut presenter itu. "Meski begitu, jadwalnya hari ini cukup padat dengan syuting di Kyoto pagi tadi..."
Mata Nathan melebar. Kyoto? Tapi mereka baru saja bertemu dengannya di mall...
"Eh? Kyoto?" Xienna juga menangkap detail itu. "Tapi bagaimana bisa? Dia kan baru saja..."
Nathan merasakan jantungnya berdebar kencang. Sesuatu tidak beres. Instingnya berteriak bahwa ini bukan kebetulan biasa.
Di ruang pribadi V, Alex melapor melalui interkom: "Breaking news sudah disiarkan sesuai rencana, Tuan. Lengkap dengan 'alibi' di Kyoto."
V tersenyum puas, memutar-mutar gelas wine di tangannya. "Bagus. Biarkan mereka kebingungan. Semakin banyak pertanyaan tanpa jawaban, semakin baik."
Kembali di restoran, Nathan mencoba menenangkan pikirannya yang berkecamuk. Tidak, dia sudah berjanji pada diri sendiri untuk tidak terjebak dalam permainan ini lagi.
"Mungkin beritanya salah?" Xienna mencoba memberi penjelasan logis. "Atau mungkin dia punya kemampuan teleportasi?" candanya, mencoba mencairkan suasana.
Nathan memaksakan tawa kecil, tapi matanya tetap tertuju pada TV yang kini menampilkan foto-foto lama Kaito Suzuki. Ada sesuatu pada cara aktor itu berdiri, cara dia memiringkan kepalanya...
'Hentikan,' Nathan memperingatkan dirinya sendiri. 'Kau sudah berjanji untuk berhenti mencari hantu di setiap sudut.'
"Nathan?" Xienna memanggil lembut. "Makananmu nanti dingin."
"Ah, ya..." Nathan mengalihkan pandangan dari TV, memaksakan diri untuk fokus pada makanannya. Tapi pikirannya terus memutar kejadian tadi.
Suara lembut Kaito Suzuki...
Postur tubuhnya yang anggun...
Cara dia membungkuk saat meminta maaf...Semua terasa begitu familiar, tapi juga berbeda. Seperti melihat lukisan yang sama dalam cahaya yang berbeda - bentuknya sama tapi bayangannya berubah.
"Kau tahu," Xienna tiba-tiba berkata, "kurasa aku mengerti kenapa Kaito Suzuki sangat populer. Bahkan saat bertabrakan denganku tadi, dia sangat sopan dan lembut. Benar-benar berbeda dengan image selebriti pada umumnya."
Nathan mengangguk pelan, mencoba mengenyahkan suara di kepalanya yang terus berbisik bahwa ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini. Untuk saat ini, dia memilih untuk menikmati makan malamnya dengan Xienna, mengabaikan TV yang masih menayangkan berita tentang Kaito Suzuki.
Tapi takdir sepertinya punya rencana lain. Karena tepat saat mereka hendak membayar, TV menayangkan cuplikan wawancara lama Kaito Suzuki - tanpa masker. Dan untuk sepersekian detik, Nathan melihatnya...
Sekilas ekspresi yang sangat familiar.
Sekilas senyum yang terlalu mirip dengan seseorang.
Sekilas tatapan yang membuatnya teringat akan..."Nathan?" Xienna menyentuh tangannya. "Kau pucat. Ada apa?"
Nathan menggeleng pelan. "Tidak apa-apa. Hanya... lelah." Dia tersenyum, mencoba meyakinkan Xienna - dan dirinya sendiri.
Di kantornya, V mematikan TV, senyum puas tersungging di wajahnya. "Bagaimana menurutmu penampilanku sebagai Kaito Suzuki, Alex?"
"Sempurna seperti biasa, Tuan. Tapi... mengapa Anda sengaja membiarkan mereka melihat wajah Anda di TV?"
V tertawa pelan. "Kadang, Alex, cara terbaik untuk menyembunyikan sesuatu adalah dengan memamerkannya terang-terangan." Dia berdiri, berjalan ke jendela. "Biarkan Nathan Pierce melihat kebenaran... tapi dalam bentuk yang tidak akan pernah bisa dia buktikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi sang vampir
RomancePertemuan Takdir yang Gelap Dalam keheningan malam yang mencekam, istana Kekaisaran Veliau dipenuhi dengan cahaya lilin dan tawa merdu para tamu undangan. Di tengah keramaian itu, seorang gadis kecil berambut pirang keemasan dan mata sebening rubi...