Malam semakin larut saat Xyon dan Xienna berbaring berdampingan. Cahaya bulan yang lembut menerobos tirai, menciptakan bayangan halus di wajah mereka.
"Kau sangat cantik malam ini," bisik Xyon sambil membelai rambut Xienna dengan lembut.
Xienna hanya bisa menggerakkan tangannya dengan malu-malu, mengisyaratkan rasa terima kasih. Ekspresinya yang polos membuat Xyon tersenyum penuh sayang.
"Aku suka melihat reaksimu saat kugoda," ujar Xyon lembut. "Selalu begitu tulus dan murni."
Tangan Xienna bergerak lagi, kali ini dengan lebih cepat, menunjukkan rasa malunya yang semakin dalam. Xyon tertawa kecil melihat tingkah kekasihnya itu.
Perlahan namun pasti, kantuk mulai menguasai Xienna. Matanya yang indah mulai terasa berat, dan tak lama kemudian, ia pun terlelap dalam pelukan hangat Xyon.
Xyon mengamati wajah damai Xienna yang tertidur. "Selamat tidur, malaikat kecilku," bisiknya lembut.
Dengan penuh kasih sayang, ia mengecup kening Xienna dengan sangat halus, memastikan tidak membangunkannya. Ia mencoba menyalurkan seluruh perasaan sayangnya melalui kecupan-kecupan lembut itu.
"Aku berjanji akan selalu menjagamu," bisik Xyon, sebelum memejamkan mata dan ikut terlelap di samping kekasihnya.
Sepanjang malam itu, mereka tidur dalam kedamaian, ditemani oleh cahaya bulan yang lembut dan angin malam yang berbisik pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi sang vampir
RomancePertemuan Takdir yang Gelap Dalam keheningan malam yang mencekam, istana Kekaisaran Veliau dipenuhi dengan cahaya lilin dan tawa merdu para tamu undangan. Di tengah keramaian itu, seorang gadis kecil berambut pirang keemasan dan mata sebening rubi...