Pagi itu, seorang pelayan menyerahkan sebuah amplop dengan segel lilin keemasan kepada Xienna. Dengan penasaran, Xienna menunjukkan surat itu kepada Xyon yang sedang membaca di sampingnya.
'Apa ini?' tanyanya dengan bahasa isyarat, alisnya berkerut membaca tulisan elegan di amplop tersebut.
Xyon mengambil surat itu dan membacanya sekilas. "Ah, ini undangan pesta minum teh." Ia menjelaskan sambil tersenyum. "Para lady bangsawan sering mengadakan acara seperti ini untuk berbagi informasi dan... gosip."
Mata Xienna berbinar membaca undangan itu. Ini pertama kalinya ia diundang ke acara sosial sejak menjadi kekasih Xyon. Namun ada satu bagian yang membuatnya bingung - sebuah catatan khusus yang memintanya mengenakan pakaian 'sesederhana mungkin'.
Melihat Xienna menunjuk bagian itu dengan bingung, Xyon tertawa kecil. "Ah, untuk bagian ini..." Ia mengusap lembut pipi Xienna. "Sebaiknya kau tidak perlu menurutinya."
'Kenapa?' tanya Xienna penasaran.
Xyon menghela napas, matanya menyiratkan pengetahuan akan politik istana yang rumit. "Mereka bermaksud mempermalukanmu, sayang. Jika kau datang dengan pakaian sederhana, mereka akan mengolok-olokmu sebagai wanita yang tidak pantas berada di lingkungan bangsawan."
Wajah Xienna berubah murung mendengar penjelasan itu.
"Tapi jangan khawatir," Xyon tersenyum misterius. "Bagaimana kalau aku yang memilihkan gaunmu?"
'Benarkah?' Mata Xienna kembali berbinar. Ia tahu selera fashion Xyon sangat bagus.
"Tentu saja. Kita akan membuat mereka terkejut dengan penampilanmu."
Keesokan harinya, Xyon membantu Xienna bersiap-siap. Ia memilihkan gaun sutra berwarna biru safir dengan bordiran benang perak yang rumit. Gaun itu sempurna - elegan namun tidak berlebihan, mewah namun tetap anggun.
Sebelum Xienna berangkat, Xyon memberikan beberapa nasihat penting. "Ingat, sayang," ujarnya lembut tapi serius. "Jaga ketenangan dan keanggunanmu. Mereka mungkin akan mencoba memancingmu, tapi jangan terprovokasi. Tetap tegakkan kepalamu dan tunjukkan bahwa kau lebih dari pantas berada di sana."
Xienna mengangguk, mencoba menenangkan debaran jantungnya yang gugup.
"Dan yang paling penting," Xyon mengecup kening Xienna lembut. "Jangan pernah lupa bahwa kau adalah kekasih Kaisar Vampir. Tidak ada yang bisa merendahkanmu."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi sang vampir
RomancePertemuan Takdir yang Gelap Dalam keheningan malam yang mencekam, istana Kekaisaran Veliau dipenuhi dengan cahaya lilin dan tawa merdu para tamu undangan. Di tengah keramaian itu, seorang gadis kecil berambut pirang keemasan dan mata sebening rubi...