Di sebuah mansion mewah di ujung kota, Lady Ciel duduk di singgasananya dengan ekspresi murka. Kabar tentang kedekatan Xienna dan Xyon telah sampai ke telinganya, membuat amarahnya memuncak.
"Gadis bisu itu..." desisnya penuh kebencian. "Harus disingkirkan!"
Lady Ciel memanggil tiga penyihir kegelapan paling kuat. "Rasuki tubuhnya. Buat dia mengakhiri hidupnya sendiri. Aku ingin Xyon melihat kekasihnya mati di depan matanya!"
Malam itu, saat Xienna tertidur lelap dalam pelukan Xyon, tiga bayangan hitam merayap masuk melalui celah jendela. Mereka merasuki tubuh Xienna yang tak berdaya.
Dalam tidurnya, Xienna mulai gelisah. Ia bisa merasakan kehadiran asing dalam tubuhnya, mencoba melawan sekuat tenaga. Tapi kekuatan tiga penyihir kegelapan terlalu kuat untuknya.
Pagi menjelang. Xyon mengusap lembut pipi Xienna untuk membangunkannya seperti biasa. "Sayang, sudah pagi..."
Tapi mata yang terbuka itu berbeda. Tidak ada kehangatan yang biasa Xyon lihat. Yang ada hanya tatapan dingin dan kosong.
"Kau mau sarapan?" tanya Xyon, mencoba mengabaikan perasaan tidak enak yang mulai mengganggunya. Seperti biasa, ia menyodorkan sendok berisi makanan ke arah Xienna.
Tapi Xienna menggeleng kasar, menepis tangan Xyon dengan dingin. Ini bukan Xienna-nya yang pemalu dan lembut. Ada sesuatu yang sangat salah.
Siang hari, Xyon mengawasi dari jauh saat Xienna berdiri di balkon. Posturnya kaku dan tidak natural. Matanya menatap kosong ke bawah, seolah terhipnotis oleh ketinggian.
Ketika Xienna mengangkat satu kakinya ke pagar balkon, instink Xyon langsung bereaksi. Dalam sekejap mata, ia sudah berada di belakang Xienna, menariknya tepat saat gadis itu hendak melompat.
"CUKUP!" raung Xyon, menghempaskan tubuh Xienna ke dinding dengan cukup keras untuk menahan tapi tidak menyakitinya. Mata merahnya berkilat berbahaya. "Siapa kalian yang berani merasuki tubuhnya?!"
Aura kegelapan yang pekat menguar dari tubuh Xyon. Sebagai Kaisar Vampir, kekuatannya jauh melampaui para penyihir kegelapan biasa. Dengan satu gerakan tangannya, ia memaksa roh-roh jahat itu keluar dari tubuh Xienna.
Xienna tersentak saat kesadarannya kembali. Ia mengerjap bingung melihat ekspresi Xyon yang bercampur antara amarah dan kesedihan mendalam.
'A-apa yang terjadi?' tanya Xienna dengan isyarat gemetar.
Xyon menatapnya dengan mata berkaca-kaca - sesuatu yang sangat jarang terjadi. "Kau... hampir saja bunuh diri."
'B-benarkah?' Xienna membelalakkan mata tak percaya. 'T-tapi aku tidak ingat...'
Sebelum Xienna menyelesaikan isyaratnya, Xyon sudah menariknya ke dalam pelukan yang sangat erat. Tubuh sang Kaisar Vampir gemetar hebat.
"Aku hampir kehilanganmu," bisiknya parau. "Kalau sampai terjadi sesuatu padamu..." Ia tidak sanggup melanjutkan kata-katanya.
Xienna bisa merasakan ketakutan yang nyata dalam pelukan Xyon. Ia membalas pelukan itu sama eratnya, memberi isyarat: 'Aku disini. Aku baik-baik saja.'
"Mulai sekarang," Xyon mengeratkan pelukannya, "aku tidak akan membiarkanmu sendirian barang sedetik pun. Siapapun yang berani menyakitimu..." Matanya berkilat berbahaya, "akan merasakan murka Kaisar Vampir."
Di kejauhan, Lady Ciel menggeram marah melihat rencananya gagal. Tapi ini belum berakhir. Selama Xienna masih hidup, ia tidak akan berhenti mencoba menyingkirkan gadis itu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi sang vampir
Любовные романыPertemuan Takdir yang Gelap Dalam keheningan malam yang mencekam, istana Kekaisaran Veliau dipenuhi dengan cahaya lilin dan tawa merdu para tamu undangan. Di tengah keramaian itu, seorang gadis kecil berambut pirang keemasan dan mata sebening rubi...