Xienna menghela napas lega saat akhirnya berhasil menyelesaikan bab terakhir buku biokimia barunya. Matanya tanpa sadar melirik ke arah rak buku yang tadi dibicarakan teman-temannya.
'Tidak, tidak,' dia menggeleng pelan. 'Aku tidak tertarik dengan buku seperti itu...'
Tapi entah bagaimana, kakinya melangkah sendiri ke rak tersebut. Jemarinya menyusuri punggung buku sampai menemukan judul yang dimaksud: "Cara Memanjakan Suami dengan Benar".
Setelah memastikan tidak ada yang melihat, Xienna dengan cepat mengambil buku itu dan kembali ke mejanya. Dengan hati-hati, dia menyembunyikan buku tersebut di balik buku biokimia tebalnya.
'Hanya... sedikit mengintip,' pikirnya, wajahnya mulai memanas. 'Tidak ada salahnya kan?'
"Bab 1: Memahami Kebutuhan Suami..." Xienna membaca dalam hati. Wajahnya semakin merah membayangkan Aaron.
"Aneh," suara Rose tiba-tiba terdengar dari balik rak. "Bukunya tidak ada."
"Lho?" Emily menyahut. "Padahal tadi masih di sini."
"Hmm..." Kathy berkata dengan nada jahil yang kentara. "Siapa ya... yang awalnya pura-pura tidak tertarik, tapi diam-diam mengambilnya?"
Xienna menegang di kursinya. Jantungnya berdebar kencang.
"Ah!" Lisa tiba-tiba berseru, membuat Xienna terlonjak. "Sepertinya aku tahu dimana bukunya~"
Dengan gerakan dramatis, Lisa menunjuk ke arah meja Xienna. "Tepat di balik buku biokimia itu!"
"Ti-tidak!" Xienna mencoba menutupi bukunya, tapi terlambat.
"GOTCHA!" teman-temannya berteriak tertahan, mengingat mereka masih di perpustakaan.
"Wah, wah..." Kathy menyeringai jahil. "Lihat siapa yang diam-diam belajar jadi istri yang baik~"
"Bu-bukan begitu!" Xienna panik. "Aku hanya... hanya..."
"Hanya apa?" Emily menggoda. "Penasaran cara memanjakan Tuan Wintergale?"
"SSSHH!" Xienna mendesis dengan wajah semerah tomat. "Ja-jangan keras-keras!"
"Kyaa! Dia mengaku!" Rose berbisik heboh.
"Ti-tidak!" Xienna menggeleng kuat. "Aku cuma..."
*Drrt drrt*
Ponsel Xienna bergetar. Pesan dari Aaron:
"Having fun reading that book, dear? 😉"
"EH?!" Xienna nyaris menjatuhkan ponselnya. Bagaimana Aaron bisa tahu?
"Oh?" Kathy yang mengintip pesan itu terkikik. "Sepertinya suamimu sangat senang kau belajar jadi istri yang baik~"
"Bahkan di sekolah pun mata-matanya ada ya?" Lisa mengedipkan mata jahil.
Xienna hanya bisa mengerang pelan dan menenggelamkan wajahnya ke buku biokimia, mencoba mengabaikan godaan teman-temannya yang semakin menjadi.
Di kantornya, Aaron tersenyum geli membaca laporan terbaru dari mata-matanya. Xienna-nya yang polos mulai menunjukkan ketertarikan yang manis.
"Kamu Sangat polos Sayang," Aaron berbisik, membayangkan wajah merah Xienna yang mencoba membaca buku itu diam-diam. "Jangan Khawatir... Aku akan memberitahu mu apa yang tidak kamu ketahui, secara pribadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi sang vampir
RomancePertemuan Takdir yang Gelap Dalam keheningan malam yang mencekam, istana Kekaisaran Veliau dipenuhi dengan cahaya lilin dan tawa merdu para tamu undangan. Di tengah keramaian itu, seorang gadis kecil berambut pirang keemasan dan mata sebening rubi...