Bulan Keenam
Luna berjalan perlahan di taman istana, satu tangan mengelus perutnya yang kini sudah membesar sempurna. Gaun violet mudanya khusus dirancang untuk kenyamanannya, mengalir lembut menutupi perut buncitnya."Oh!" Luna terkesiap, merasakan gerakan kuat dari dalam. "Sepertinya seseorang sedang bersemangat hari ini."
Axel yang berjalan di sampingnya langsung meletakkan tangannya di perut Luna. Senyumnya mengembang saat merasakan tendangan lagi.
"Sudah tidak sabar bertemu ayahnya rupanya," goda Luna.
Persiapan Nursery
Kamar bayi telah disiapkan bersebelahan dengan kamar utama. Dindingnya dicat dengan gradasi ungu dan merah muda lembut, dengan lukisan magical creatures yang bergerak pelan menghiasi setiap sudut.
"Menurutmu dia akan menyukainya?" Axel memeluk Luna dari belakang saat mereka mengamati ranjang bayi yang baru selesai dirakit.
"Dia akan mencintainya," Luna menyandarkan kepalanya ke dada Axel. "Seperti dia akan mencintai kita."
Malam yang Panjang
"Tidak bisa tidur lagi?" Axel terbangun mendapati Luna berdiri di balkon."Dia sangat aktif malam ini," Luna tersenyum lelah. "Dan punggungku..."
Tanpa kata, Axel memijat lembut punggung istrinya, sihirnya mengalir menenangkan. Luna mendesah lega.
"Bagaimana kalau aku tidak bisa menjadi ibu yang baik?" Luna berbisik suatu malam. "Aku bahkan tidak ingat ibuku sendiri."
Axel menggenggam tangannya erat. "Kau akan menjadi ibu yang luar biasa. Kau memiliki cinta yang begitu besar dalam hatimu."
"Pelan-pelan saja," permaisuri Xienna mengawasi saat Luna berlatih mengendalikan sihirnya yang kini lebih tidak stabil karena kehamilannya.
Energi violet Luna berpendar lebih terang dari biasanya, kadang meledak tanpa sengaja saat emosinya tidak stabil.
"Ini normal," Xienna menenangkan. "Bayimu mewarisi kekuatan kalian berdua. Dia akan menjadi yang terkuat."
"Aku melihatnya dalam mimpiku," Luna bercerita pada Axel. "Rambutnya sepertiku, tapi matanya... matanya sepertimu."
Axel mencium kening Luna dengan lembut. "Apapun rupanya, dia akan menjadi anugerah terindah kita."
"Tiga bulan lagi," Luna berbisik penuh harap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi sang vampir
RomancePertemuan Takdir yang Gelap Dalam keheningan malam yang mencekam, istana Kekaisaran Veliau dipenuhi dengan cahaya lilin dan tawa merdu para tamu undangan. Di tengah keramaian itu, seorang gadis kecil berambut pirang keemasan dan mata sebening rubi...