Dengan kalung perak menyatu dengan kulitnya, Xienna merasakan aliran energi yang semakin kuat. Ia menutup matanya dan memusatkan pikirannya pada Xyon. Dengan suara lembut, ia memanggil namanya."Xyon..."
Seketika, ruangan di sekitarnya berubah. Cahaya bulan menembus jendela, menerangi ruangan dengan lembut. Dan di hadapannya, berdiri sosok yang sangat ia kenali. Xyon, dengan wajah tampan dan mata yang berkilau, menatapnya dengan penuh keterkejutan dan kebahagiaan.
"Ivory," ucap Xyon dengan suara bergetar. "Kau sudah kembali."
Air mata mengalir deras dari mata Xienna. Ia memeluk Xyon erat-erat. "Aku ingat semuanya, Xyon. Aku mencintaimu."
Xyon membalas pelukan Xienna. Mereka berdua terhanyut dalam kebahagiaan karena akhirnya bisa bersatu kembali. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam mengobrol tentang masa lalu. Xyon menceritakan tentang kehidupan yang telah ia jalani selama berabad-abad. Ia mengungkapkan betapa sulitnya baginya untuk melupakan Ivory. Ia telah menjelajahi dunia, mencari reinkarnasi Ivory, namun baru kali ini ia benar-benar merasakan kehadirannya.
Xienna juga menceritakan tentang hidupnya di dunia baru. Ia menceritakan tentang teknologi, tentang perubahan zaman, dan tentang orang-orang yang ia cintai. Xyon mendengarkan dengan penuh perhatian. Ia merasa takjub dengan perkembangan dunia yang begitu cepat.
Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Xyon menyadari bahwa ia hanya bisa muncul dalam bentuk roh. Ia tidak bisa menyentuh Xienna secara fisik. Hal ini membuat Xienna sangat sedih.
"Aku tidak ingin kehilanganmu lagi, Xyon," ucap Xienna sambil menangis.
Xyon mengusap air mata Xienna."Aku akan selalu bersamamu, Ivory. Cinta kita akan abadi."
Mereka berdua menyadari bahwa meskipun mereka tidak bisa bersatu secara fisik, cinta mereka akan tetap hidup selamanya. Xienna berjanji akan menjaga kalung perak itu dengan baik, sebagai simbol cinta mereka yang abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi sang vampir
RomantikPertemuan Takdir yang Gelap Dalam keheningan malam yang mencekam, istana Kekaisaran Veliau dipenuhi dengan cahaya lilin dan tawa merdu para tamu undangan. Di tengah keramaian itu, seorang gadis kecil berambut pirang keemasan dan mata sebening rubi...