Bab 74 : Rahasia Di balik Senyuman

6 0 0
                                    


Tengah malam telah berlalu dalam keheningan. Xyon masih terjaga, mengamati wajah damai Xienna yang terlelap. Sebagai vampir, ia memiliki waktu yang lebih panjang untuk mengagumi kekasihnya.

"Kau begitu indah," bisik Xyon lembut.

Dengan gerakan halus, Xyon menggenggam tangan Xienna. Jemarinya yang pucat beradu dengan kehangatan kulit Xienna. Setiap sentuhan terasa istimewa baginya.

Mata merah Xyon berkilat dalam kegelapan. Aroma manis Xienna membuatnya tergoda. Taringnya mulai terasa sakit, naluri vampirnya bangkit. Dengan lembut, ia mendekatkan bibirnya ke leher Xienna.

"Maafkan aku, sayangku," bisiknya sebelum menancapkan taringnya dengan sangat hati-hati.

Setelah selesai, Xyon segera mengucapkan mantra kuno. Cahaya lembut berpendar sejenak sebelum menghilang tanpa jejak.

Pagi menjelang, cahaya matahari mengintip malu-malu dari balik tirai. Xienna mulai terbangun dari tidurnya. Ia menggeliat pelan dan langsung merasakan sedikit nyeri di lehernya.

"Selamat pagi, sayang," sapa Xyon dengan senyum lembut.

Xienna mengusap lehernya, tangannya bergerak membentuk isyarat tanya. 'Leherku sedikit sakit. Apa yang terjadi?'

"Hmm?" Xyon memasang wajah polos. "Mungkin posisi tidurmu kurang nyaman semalam?"

Xienna menatapnya curiga, tapi Xyon hanya tersenyum misterius.

"Ah, aku punya sesuatu untukmu," ujar Xyon, mengalihkan pembicaraan. Ia mengambil semangkuk puding strawberry dari meja samping tempat tidur.

"Kau harus sarapan dulu," katanya sambil menyendok puding itu. "Buka mulutmu, sayang."

Xienna masih tampak bingung dengan rasa sakit di lehernya, tapi aroma manis puding strawberry membuatnya luluh. Ia membuka mulutnya, membiarkan Xyon menyuapinya dengan lembut.

"Bagaimana? Enak?" tanya Xyon.

Xienna mengangguk senang, tangannya bergerak membentuk isyarat terima kasih. Xyon tersenyum, merasa lega perhatian Xienna teralihkan dari lehernya.

"Aku senang kau menyukainya," ujar Xyon sambil terus menyuapi Xienna. Dalam hati ia berjanji akan lebih berhati-hati lain kali.

Obsesi sang vampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang