Bab 95 : Ritual sebelum Tidur~

3 0 0
                                    

Malam semakin larut di kamar Xyon. Setelah dongeng berakhir, Xyon membuka matanya dan menatap Xienna dengan penuh kasih.

"Sayang," bisiknya lembut. "Sebelum tidur, bolehkah aku memberimu kecupan selamat malam?" Jemarinya dengan lembut menunjuk kening, pipi, dan dengan senyum polos yang dibuat-buat, ia menunjuk bibir Xienna.

Xienna tersentak kaget, matanya melebar. Dengan cepat ia memberi isyarat: 'X-Xyon! Kau ini...' Wajahnya merah padam, antara malu dan kesal dengan kelakuan kekasihnya.

"Kenapa?" tanya Xyon dengan nada polos yang dibuat-buat. "Bukankah kita sudah sering berciuman sebelumnya?"

Xienna mengerucutkan bibirnya, memberikan isyarat protes yang malah membuat Xyon terkekeh. Namun akhirnya, seperti biasa, Xienna tak bisa menolak permintaan kekasihnya. Dengan malu-malu ia mengangguk pelan.

Xyon tersenyum lembut. Perlahan ia mendekatkan wajahnya, memberikan kecupan lembut di kening Xienna. "Untuk mimpi indah," bisiknya. Lalu di kedua pipi yang merona, "Untuk selalu tersenyum," dan akhirnya, dengan kelembutan yang sama, ia mengecup bibir Xienna. "Dan ini... untuk cinta kita."

Xienna merasakan sensasi menggelitik yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Jantungnya berdebar kencang, dan tubuhnya terasa ringan seolah melayang. Wajahnya semakin memerah, tapi ada perasaan bahagia yang tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.

Setelah ciuman yang manis itu, kantuk mulai menyergap Xienna. Matanya terasa berat, dan tubuhnya mulai rileks. Melihat ini, Xyon dengan lembut menarik Xienna ke dalam pelukannya, membiarkan gadis itu berbaring di dadanya yang bidang.

"Tidurlah, sayangku," bisiknya sambil mengusap rambut Xienna dengan sayang. "Biarkan aku menjagamu malam ini."

Xienna yang sudah setengah terlelap hanya bisa mengangguk lemah. Dalam pelukan Xyon, ia merasakan kenyamanan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Aroma mawar hitam yang menguar dari tubuh Xyon membuatnya semakin tenggelam dalam tidur yang nyenyak.

Dalam keremangan kamar, Xyon terus memainkan rambut Xienna dengan lembut. Sesekali ia berbisik mesra, "Kau sangat cantik saat tidur, sayangku." Atau "Terima kasih telah hadir dalam hidupku." Dan terkadang dengan nada menggoda, "Wajah merahmu tadi sangat menggemaskan."

Xienna yang sudah terlelap tentu tak mendengar bisikan-bisikan itu. Tapi dalam tidurnya, seulas senyum tersungging di bibirnya, seolah dalam alam bawah sadarnya ia bisa merasakan cinta yang tulus dari kekasih vampirnya.

Malam terus berlalu dengan damai. Bulan yang mengintip dari balik tirai menjadi saksi bisu cinta mereka yang murni. Xyon terus terjaga, menikmati setiap detik kebersamaan mereka, sambil sesekali mengecup lembut puncak kepala Xienna yang terlelap dalam pelukannya.

Obsesi sang vampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang