.
「Lucifer」
»–R–I–M–«
Untuk sesaat, aku menatapnya kosong.
‘Tujuh Iblis?’
Aku belum pernah dengar jika ada iblis yang memerintah atas Korps ke-72.
Sebelum itu, baik Belial maupun Benignore tidak menyebutkannya. Limur dan Ronove juga…
Dari segi konteks, haruskah aku memikirkannya? Kalimat itu mirip seperti atasan yang dibicarakan Benignore?
Alasan itu sepertinya sejalan dengan mengapa dia ingin menyembunyikan fakta bahwa dia telah menginjakkan kaki di dunia kami dan bagaimana dia bisa men-summon dirinya sendiri atas kemauannya sendiri.
Kenapa dia datang menemuiku tetap sebagai pertanyaan utamaku, tapi aku penasaran kenapa pemimpin perusahaan besar datang mencariku.
Tentu saja, aku bisa menyimpulkan alasan yang bagus. Aku bukan karyawan baru yang menunggu wawancara. Malah. Aku adalah orang yang menunggu untuk dipromosikan ke posisi eksekutif atau manajer.
Doom Kiyoung, manajer yang suatu hari akan menjalankan perusahaannya sendiri adalah bakat inovatif yang cita-citanya akan menentukan masa depan dan merupakan angin baru yang akan membawa kreativitas untuk menghapus stagnasi.
Jika aku harus memilih posisi di Neraka, aku akan terpaksa menjabat sebagai komandan Legiun ke-72.
Nyatanya, kalau aku mendapat peran itu, bukankah itu seperti bertanggung jawab atas perusahaan afiliasi?
Tidak heran Lucifer, yang memimpin kelompok itu, ingin melihatku setidaknya sekali.
Menilai jika bahkan pesaingnya pun tertarik. Baginya aku cukup layak untuk ditemui, setidaknya.
Tentu saja, samar untuk menyimpulkan jika cuma itu alasannya, tapi tidak ada yang akan tidak setuju jika ada sesuatu yang dipertaruhkan hingga beberapa titik.
Aku bertanya-tanya apa aku bisa mencoba lebih dekat dengan mereka yang berperingkat di atas Benignore juga.
Di tengah banyak pemikiran dan spekulasi, aku menatap Lucifer, yang menatapku dengan minat di matanya.
[Sepertinya kau penasaran.]
‘Sejujurnya. Aku penasaran.’
[......]
‘Tentu saja, aku bersyukur kamu mengunjungi manusia rendahan sepertiku, meski itu berarti sejauh itu, tapi mau tak mau aku pasti penasaran dengan motif di balik tindakan seperti itu.’
Itu tidak mungkin sederhana.
[Tidak perlu terlalu memikirkannya. Kau bisa menganggap aku memuaskan rasa penasaranku. Aku mendengar banyak cerita dari Belial dan Limur kalau kau sangat penting dalam meningkatkan kinerja anak itu… Tidak hanya itu, tapi kau juga membantu Ronove mendapatkan posisi Komandan Korps.]
Apa Ronove menjadi komandan Korps?
‘Bagaimana aku membantunya?’
[Meski aku ingin terlihat acuh tak acuh. Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak tertarik padamu. Sejujurnya, sudah lama sejak aku berada di dunia ini. Kalau bukan karena dirimu. Aku tidak akan datang ke sini.]
‘Begitu. Terima kasih banyak telah mengatakan itu.’
[Kau tidak perlu terlalu kaku. Aku adalah penggemarmu. Kita tidak seharusnya berdiri seperti ini. Salahkan nikmat makanannya.]