595: Eraser in my Head (2)

45 10 0
                                    

.

「Penghapus di Kepalaku」

»–R–I–M–«


“Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan…”

“......”

Aku sebenarnya tidak mengerti apa yang dia bicarakan.

Dia muncul entah dari mana dan bergumam tentang aku hilang ingatan, jadi bagaimana bisa aku hilang ingatan?

Wajar kalau aku tidak bisa mengontrol ekspresiku. Itu sangat singkat, tapi saat aku melihat Cho Hyejin dengan perasaan rumit dan segala macam rasa malu, dia mulai terlihat lebih serius.

‘Kenapa dia begitu serius?’

Apa dia bermain game tanpa sepengetahuanku? Atau dia sedang bercanda?

Tapi, dengan kepribadiannya yang membenci lelucon murahan, tidak mungkin dia bercanda seperti itu. Yang terpenting, aku sangat khawatir dengan wajahnya yang penuh dengan ketulusan.

Dia juga tidak berakting. Mana mungkin aku tidak menyadari jika suasananya yang penuh dengan kekhawatiran?

Aku langsung menyadari jika ada sesuatu yang terjadi tanpa sepengetahuanku.

Saat aku bingung berkata-kata, kelihatannya dia sudah yakin jika kecurigaannya benar.

“Tidak perlu menyembunyikannya. Wakil Master Guild.”

“Tidak…”

‘Sial, aku benar-benar tidak mengerti maksudmu.’

“Tepatnya kapan gejalanya dimulai?”

“Aku benar-benar tidak mengerti apa maksudmu… sepertinya kau salah paham tentang sesuatu. Ini bukan masalah besar, jadi ayo kita lanjutkan. Bukankah lucu mengatakan jika aku hilang ingatan, jika aku kehilangan akal sehatku hanya karena beberapa kali melupakan sesuatu? Kau tidak boleh membuang waktu di sini. Bergabunglah dengan party dan lakukan pekerjaanmu. Mendadak menyemburkan omong kosong seperti itu…”

“Wakil Master Guild. Catatan study yang sedang kau baca itu beberapa waktu lalu. Apa kau menyadarinya?”

‘Tidak, aku tahu… Jadi, apa maksudmu?’

“Tidak, ini karena aku ingin melihatnya lagi.”

Aku mengibaskan tanganku dan memberi isyarat agar dia pergi, tapi Cho Hyejin tidak menjawab. Malah, bersikap jika dia tidak akan meninggalkan tempat itu sampai aku mengatakan yang sebenarnya.

‘Persetan… Apa-apaan ini? Ini karena kondisi Doom, kan?‘’

Semakin lama berada dalam kondisi Doom, semakin pikiranku akan terbebani, dan anggota guild tahu itu. Juga sudah diduga kalau aku akan kehilangan ingatan jangka pendek…

Lagi pula, bukankah aku yang menciptakan itu saat aku memperkenalkan konsep kondisi Doom?

Itu semacam gimmick di mana aku tidak bisa mengingat apa pun tentang dunia bawah sadar atau apa yang terjadi saat aku dalam kondisi Doom. Tapi, aku yakin aku tidak sering menunjukkannya.

Dengan konsep bahwa penalti bisa dikurangi sebanyak mungkin dengan menerima restu Dewi, aku memaparkan jika Doom pada akhirnya akan bermanfaat.

Anggota party kelihatannya tidak punya keraguan besar tentang cahaya terang Benignore.

Di atas segalanya, wajar kalau mereka lega karena tidak ada kecelakaan tahun lalu.

Meski aku baru-baru ini berada dalam kondisi Doom sekali. Aku tidak bisa mengingat apa pun yang bisa membuatku ditekan oleh perasaan diinterogasi.

Lee Kiyeon [ 4 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang