.
「Masalah Seumur Hidup」
»–R–I–M–«
Jujur, aku tidak berpikir itu sesuatu yang perlu dipermasalahkan.Tentu, ada banyak keuntungan dengan memihak Benignore kalau aku menilai mereka baik-baik.
Yang terpenting, bukankah kelebihan terbesar adalah fakta kalau dia sudah lama bekerja untukku?
Dia juga setuju dengan cara mengatur urusan continentdan dengan moderat menyingkirkan yang tidak perlu.
Kadang aku bahkan bisa memaksanya bergerak sesuai keinginanku.
Kami sudah mengalami banyak kesulitan bersama selama ini, tapi tiap kali aku memikirkan kejadian itu, itu diurus dengan sempurna sampai aku bisa mengatakan semua berjalan lancar.
Kalau aku hanya fokus pada kedekatan kami, tidak salah mengatakan kalau aku perlu mengangkat tanganku pada pihak Benignore tidak peduli apa.
Tapi dari sudut pandang yang agak berbeda…
Tidak perlu banyak berpikir, ‘Apa bekerja dengan Benignore benar-benar lebih baik?’
Menjadi dekat tidak membuat kemudahan pafa industri yang aku jalankan. Aku belum sepenuhnya mengenal dewi Nelia, tapi bukankah dia mampu meski hanya sekali lihat?
[Kalau kau perlu menggunakan lebih dari jumlah divinity tertentu untuk memengaruhi continent, setidaknya kami akan memberimu informasi. Jika ada hal lain yang bisa kami lakukan atau bantu,aku juga ingin memberitahumu lebih dulu dan kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu. Tentu saja, ini…?]
Menyedihkan karena Benignore dalam kesulitan, juga, tapi bukankah semua itu salahnya?
Pada akhirnya, Benignore yang menandatangi kontrak dengan iblis, dan juga salah Benignore karena tidak menyadari masuknya Lucifer di continent.
‘Maksudku… dewa macam apa yang membuat kontrak dengan iblis? …itu salah Benignore.’
Apa sudah semua?
Aku tidak bisa mendaftar semuanya, ada banyak peraturan yang sudah dilanggar Benignore.
Diantaranya, kasus kebangkrutan juga memalukan sampai aku tidak bisa membelanya. Jelas itu salahnya kalau dia bangkrut saat meminjam divinity dari dimensi lain.
Meski dia punya keuntungan karena cara berpikir yang fleksibel, bagaimana bisa dia melampaui kompetensi Nelia?
‘Apa Benignore benar-benar ternodai kegelapan…?’
Suara Nelia menghampiri kepalaku, menjawab pertanyaanku.
[Itu masih diperiksa. Aku tidak bisa mengatakan detailnya padamu, tapi kemungkinannya tinggi… itulah yang dinilai atasan.]
‘Hah…’
[Aku mengerti kau patah hati, Lee Kiyoung. Lagipula kau sudah lama bekerja bersamanya. Tapi cepat atau lambat, kau akan bisa melupakannya. Tidak, aku akan mengusahakan yang terbaik agar kau lupa.]
‘Bukankah butuh waktu lama untuk membuat ulang agama?’
Pekerjaannya sendiri tidak sulit.
Itu disayangkan, tapi bukankah aku hatus bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal pada Benignore, yang ternodai kegelapan?
Kelihatannya itu pilihan yang tepat, untuk Benignore dan aku.
‘Umat Lee Kiyoung… Umat Lee Kiyoung…’ rasanya seolah aku bisa mendengar suaranya.