597: Eraser in my Head (4)

54 9 0
                                    

.

「Penghapus di Kepalaku」

»-R-I-M-«


[Aku bertanya apa cuma itu yang kau butuhkan.]

'.....'

[Kau persis seperti yang pernah aku lihat, dengar, dan baca. Aku tidak bisa mengatakan kalau kau adalah orang yang sangat jahat, tapi kau adalah orang pertama yang ku temui yang memiliki jiwa yang begitu menjijikkan. Rasanya sangat menyenangkan mengobrol seperti ini.]

Hanya sesaat, tapi aku dikejutkan oleh suara itu. Naluri menyanjung pada mereka yang berkuasa sudah terukir di tubuhku membuatku berbicara tanpa sadar.

'Astaga... Saya tidak tahu siapa anda, tapi merupakan suatu kehormatan, bahkan, kehormatan yang luar biasa untuk bisa berbicara dengan anda seperti ini. Saya tersanjung mendengar suara indah anda. Urusan seperti apa yang anda pikirkan hingga memerlukan mahluk fana rendahan ini?'

[Rendahan? Itu sama sekali tidak cocok untukmu. Kau berbeda dari serangga biasa, jadi bagaimana bisa aku menganggapmu lebih rendah seperti manusia lain? Aku tahu kau sudah berbicara dengan Belial, anak itu... Apa aku salah?]

'Belial hanya murah hati dengan manusia rendahan ini. Bagaimana bisa saya berdiri di garis yang sama dengan iblis tertinggi?'

[Aku tidak tahu. Banyak yang ingin bekerja denganmu selain Belial. Paimon, Vasin, Molech, dan Korps ke-72, semua iblis yang berhasrat sama sepertiku sedang menunggumu.]

'Sungguh suatu kehormatan.'

Siapa dia?

Pikiran itu melintas di kepalaku. Satu hal yang aku yakini adalah iblis yang berbicara padaku bukanlah iblis biasa.

Aku berharap banyak karena dia memberi kontraktor iblis kekuatan yang besar, tapi aku tidak bisa berpikir jernih di bawah situasi yang tiba-tiba.

"Apa kau baik-baik saja? Wakil Master Guild! Wakil Master Guild!"

'Brengsek... Apa yang harus aku lakukan?

Aku tidak bisa menemukan apa pun, dan Cho Hyejin menggigit bibirnya erat dan memeriksa gerakanku, membuatku menyadari jika waktu untuk berbicara dengan iblis itu tidak terlalu baik.

Bukankah kecurigaan semacam itu muncul karena percakapanku dengan Benignore sejak awal?

Aku tidak yakin bagaimana Cho Hyejin, yang baru saja memberi dan menerima cerita dengan air mata, bisa menanggung apa yang terjadi.

Aku bahkan tidak tahu kenapa iblis yang begitu besar dan mulia secara pribadi berbicara padaku saat itu.

Aku bertanya-tanya apa dia menikmati aku yang berada dalam kesulitan. Lagipula, semua iblis punya sisi pendendam.

"T-Tolong tunggu aku di luar sebentar. Aku punya hal mendesak untuk dilakukan... tidak ada yang berbahaya, jadi biarkan aku sendiri sebentar. Aku baik-baik saja."

"Apa kau merasa sakit? Apa yang sakit... bagaimana kalau aku.... Aku akan membawa seorang priest. Kau tidak harus tinggal di sini..."

'Tidak, aku baik-baik saja, jadi tinggalkan aku sendiri, sial. Ini sesuatu yang penting, Hyejin. Ini sangat penting.'

"Aku... baik-baik saja. Jadi... hanya... sebentar... sebentar... sebentar, jangan ikut campur... dan tolong biarkan aku. Itu bukan sesuatu yang bisa diselesaikan dengan divine power. Dan bukan karena aku sakit. Aku hanya linglung... kau bahkan tidak perlu cemas sama sekali."

Situasinya secara bertahap memburuk. Bagaimana aku bisa fokus pada percakapan lain saat Cho Hyejin yang menatapku dengan putus asa, bahkan belum meninggalkan ruangan?

Lee Kiyeon [ 4 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang