.
「Naga」
»-R-I-M-«
"Kau tidak perlu terlihat begitu khawatir. Apa kau pikir aku tega mengirim Dialuria kita ke medan perang?"
"......"
"Hei, jangan salah paham. Aku tidak pernah memikirkan itu. Jangan pasang ekspresi itu. Sepertinya kau akan memukulku. Apa kau benar-benar akan memukulku?"
"Kalau... kalau kau menyentuh Luria kita, kau akan mati, dan aku ikut mati."
"......."
"......."
'Wah, lihat dia.'
"Kau tidak begitu percaya padaku?"
Wajah Dialugia berubah cukup bermusuhan saat memikirkan itu sejenak.
Aku agak kecewa dengan wajah yang tidak punya percaya sedikitpun itu. Jujur aku tidak ingat melakukan sesuatu hingga pantas diperlakukan seperti itu.
[Tn: keknya dia lupa gimana pertama kali mereka ketemu :D]
"Tidak, kau harus mengecualikan Luria dalam masalah ini sepenuhnya. Anak itu belum siap untuk bertarung."
"Menurutmu kenapa aku berpikir begitu? Siapa bilang aku akan membawa Dialuria ke medan perang? Aku bahkan tidak pernah punya ide sampah seperti itu. Percayalah. Aku akan memberinya tugas, tapi itu jauh dari risiko terluka."
"Aku tidak tahu apa yang kau tugaskan, tapi aku akan menolak semuanya."
"Itu tidak akan mempengaruhi kesehatan anak. Jangan bereaksi berlebihan. Jujur, aku juga enggan, tapi itu perlu, jadi mau bagaimana lagi? Jika naga sensitif pada anak-anak, aku harus menggunakannya sebisa mungkin. Bagaimana kau membujuk naga lain? Apa benar kU meminta bantuan sambil membahas Dialuria?"
"........."
"Sudah kuduga. Apa kataku, kalau ada yang tidak beres kali ini, semua orang akan mati. Kita harus melakukan apa pun yang kita bisa. Kita harus menjadikan para naga egois itu sebagai perisai daging dengan segala cara. Aku juga tidak mau menyakiti Tol Tori kita. Aku tidak ingin dia repot dengan ini. Itu maksudku."
"Kalau begitu... Kalau kau melakukan itu..."
"Tapi aku bisa apa? Hanya dengan kesalahan kecil saja, semua akan hancur. Aku juga harus melindungi keluargaku. Meski kita kabur dengan Bahtera Nuh, apa kau bisa menjamin kalau itu akan berhasil? Aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Hal terbaik adalah memastikan kita tidak harus melakukan pelayaran sejak awal. Dan karena tidak ada yang salah dengan rencanku, panggil Dialuria sekarang."
"........."
"Cepat."
"Apa.. Apa yang akan kau lakukan?"
"Bagaimana menurutmu? Aku sedang mencoba memfilmkan iklan layanan masyarakat."
"Layanan masyarakat?"
"Yah, kira-kira begitu. Lagipula aku perlu memfilemkan sesuatu selain itu. Cepat bawa dia. Aku tidak punya waktu."
"Kenapa... melakukan hal-hal seperti itu?"
"Pertama, Gelombang Monster Castle Rock. Saat manusia pengecut dan kotor menyandera Dialuria, kenapa naga lain tetap diam? Bukankah itu karena mereka tidak tahu? Kita harus membuat iklan yang bagus dan disiarkan ke seluruh benua. Kalau kita meletakkan Cermin Dewi di langit, mungkin saja para naga menyadari keseriusan situasi ini. Hal yang sama berlaku untuk mereka yang bersembunyi di antara manusia. Jadi cepat bawa dia. Oh, karena kau akan pergi, bawa Max juga. Aku juga akan merekrut anak-anak lain dari ras yang berbeda. Kau hanya perlu tahu itu."