.
「Masa Depan yang Tidak Diketahui」
»–R–I–M–«
“Tidak ada yang lebih menakutkan daripada orang bodoh yang percaya… Memikirkan itu. Aku menyadari jika itu mengacu pada individu sepertimu. Kau tidak tahu cara kerja continent, apa yang ada di sini, apa akan terjadi. Betapa senangnya kalau kau diam seperti yang lain? Kepercayaan, pantatku… Bagaimana kau masih bisa mengatakan itu bahkan setelah melihat adegan yang disebabkan oleh kontraktor iblis?”
“Kupikir... apa yang baru saja kau katakan padaku... menjawab pertanyaan.”
“Apa?”
“Setiap makhluk intelektual yang tinggal di sini layak untuk hidup dengan pikiran dan penilaian mereka sendiri. Mereka pasti punya kepercayaan mereka sendiri dan bertindak dengan bebas menurut keinginan mereka sendiri. Itulah artinya menjadi manusia… hah… begitulah seharusnya manusia hidup.”
“....”
“Terimakasih telah membuatku menyadarinya sekali lagi... Tentang apa yang kau pikirkan tentang orang-orang.... Dan bagaimana caramu melihat dan memperlakukan mereka... membuktikan jika pilihanku tidak salah.”
Dia terus bernapas berat seolah dia kesulitan bicara.
Itu cuma omong kosong.
Itu sangat konyol sampai aku hampir tertawa,
‘Makhluk intelektual? Penilaian mereka? Jika pilihannya tidak salah?’
Pemikiran jika dia telah menonton terlalu banyak acara anime yang seharusnya tidak tersedia di continent muncul di benakku.
“Kau pasti terlalu banyak menonton kartun. Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Siapa lagi yang mencintai manusia sebanyak diriku?”
“Mereka tidak bodoh. Mereka tidak bodoh dan bisa berdiri sendiri.… Aku hanya berpikir kakau caramu tidak benar. Kau mungkin menganggap dirimu sebagai obat continent, tapi kau bukan. Kau adalah kanker continent. Kau cuma diktator yang menipu orang-orang dan membakukan ide-ide mereka. Kau lah yang membuat mereka bodoh. Kau lah satu-satunya orang yang membodohi mereka.”
“....”
“Continent membusuk. Keserakahanmu. menghancurkan segalanya.”
“Kau pandai berkata-kata. Milchail. Dulu aku menyukai bagian itu darimu. Apa kau sudah selesai?”
“Meski tugas ini berakhir dengan kegagalan. Aku tidak akan pernah menyesal telah memberontak padamu. Kupikir aku melakukan apa yang seharusnya aku lakukan....”
“Aku tidak tahu apa salahku sampai kau menyudutkan aku seperti ini.”
“Aku tidak berpura-pura seolah kau benar-benar tidak tahu.”
“Meski ada beberapa hal yang menggangguku, semua yang aku lakukan adalah untuk continent. Meski kau mungkin merasa kalau aku merampas hak mereka, hasil kontribusiku pada continent tidak berubah. Putar kepalamu dan lihat bagaimana continent telah berkembang. Ayo kita pergi ke State dulu. Kau pasti lupa fakta bahwa State dulu disebut Kekaisaran.”
“Tidak ada yang berubah. Itu hanya berubah dari kaisar dan permaisuri menjadi Oscar dan Ketua, dari bangsawan menjadi dewan. Revolusi bukanlah kemenangan bagi orang-orang, melainkan untukmu.
.
Meski dengan senang hati dicap sebagai demokrasi ketuhanan, negara saat ini tidak bisa dipandang sebagai negara demokrasi. Itu hanyalah sarana untuk mengamankan kekuasaan dengan menjual nama Dewi.
.
Lebih dari setengah dewan terdiri dari orang-orangmu, dan kau memegang kekuasaan atas semua media dan lembaga administratif. Itu bukan demokrasi. Ini hanya pergeseran kekuasaan. Sebaliknya, menuju kepemimpinan yang lebih kejam.”