"Maaf, tapi hari ini bukankah saya libur karena anda sedang tidak ada jadwal pemotretan?"
Itu suara Taehyung, suara khas bangun tidurnya terdengar setelah panggilan ke-18 dari bosnya; Lee Jieun yang sudah menelpon sejak pukul 2 pagi.
"Tapi aku di depan rumahmu."
Taehyung bangun dari posisinya, berjalan gontai menuju pintu kamar sebelum menuju pintu rumahnya untuk memastikan kehadiran bosnya itu.
"Untuk apa ke rumahku? Ini hampir jam 3 malam, nona IU." Tanya Taehyung.
"Yaaa karena aku bosan." Jawab Jieun.
Taehyung bergegas, setengah berlari untuk menuju pintu rumahnya. Ya, memang ada-ada saja kelakuannya bosnya itu.
"Kau lama sekali." Ujar Jieun dengan nada ketus seperti biasanya.
"Kau di depan gerbang rumahku?" Tanya Taehyung untuk memastikan.
"Benar." Jawab Jieun.
Jika bukan karena Jieun adalah bosnya dan jika Jieun bukanlah perempuan, jujur saja Taehyung sangat enggan untuk melakukan sesuatu seperti ini yang mengganggu tidurnya. Singkatnya, Taehyung tidak suka waktu istirahatnya diganggu.
"Tidak ada, Ji. Kau jangan bercanda." Ujar Taehyung setelah berhasil membuka pagar rumahnya.
Pria itu mengambil beberapa langkah maju, menoleh ke arah kanan dan kiri jalanan di sekitar rumahnya. Memang nihil. Tak ada satu pun orang disana.
"Yasudah, kau kan sudah terlanjur bangun. Bagaimana kalau menjemputku saja?" Ujar Jieun.
Taehyung diam, masih menahan emosinya seraya kembali masuk ke halaman rumahnya.
"Ini jam 3 pagi, Ji. Bahkan ini belum jam kerjaku." Ujar Taehyung.
"Pasti kau tidak bisa tidur lagi, lebih baik menjemputku." Ujar Jieun.
"Aku tidak bekerja sepagi ini, Jieun." Ujar Taehyung, nada bicaranya mulai terdengar malas.
"Taehyung.."
Ibu jarinya ia tahan untuk menutup panggilan Jieun. Mendengar suara lemah nan lirih dari sosok wanita yang biasanya selalu menaikkan nada bicaranya setiap waktu.
"Can you please pick me up?"
Suara itu terdengar lebih rendah dari biasanya. Seperti bukan sosok Jieun yang ia kenal.
"Jieun?" Panggil Taehyung untuk memastikan.
"Please.." Lirih Jieun lagi.
Taehyung menghela napas panjangnya. Jika dibilang pasrah, memang pria ini sangat pasrah dengan apapun yang akan dilakukan Jieun padanya. Tentu saja demi pekerjaannya. Demi menafkahi bundanya.
"Kau dimana?"
"Hotel Pallate nomor 2701." Ujar Jieun.
"30 menit." Ujar Taehyung seraya bergegas mengambil jaket dan kunci mobilnya.
"20.." lirih Jieun.
"Ah, shit. Oke."
..
"Sekarang apa, Ji?"
Jieun terkekeh pelan, pria itu benar-benar datang menghampirinya di tengah malam seperti ini. Ah, haruskah ia bilang ini dini hari? Atau pagi hari? Dan apa selanjutnya?
"Kau kenapa disini?" Tanya Jieun.
Nyaris saja Taehyung melemparkan kunci mobilnya ke arah Jieun, jika saja ia tidak ingat Jieun adalah wanita. Dan yang terpenting adalah bosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!