Coin in Case; 14

308 62 7
                                    

Sebuah ruang sidang salah satu pengadilan tertinggi di Kota Gimpo sudah banyak dihadiri oleh beberapa audiens termasuk kedua orang tua Jieun dan juga orang tua para korban,  beberapa jurnalis serta beberapa anggota tim Alpha yang akan ikut dalam persidangan tersebut.

Sebuah pintu yang berada di samping meja para hakim kini sudah terbuka, menampilkan sosok Jieun dan dua opsir polisi yang mengawalnya menuju tempat duduk tersangka.

Di tengahnya ada sebuah kursi yang di sediakan untuk saksi. Saksi disini adalah Min Yoongi dan juga Jason. Sebenarnya Dohyun bisa menjadi saksi, tetapi karena terapinya belum selesai akhirnya diurungkan.

"Kepada saksi 1 silahkan duduk di kursi yang sudah di sediakan."

Yoongi membungkuk ke arah hakim, mengucapkan sumpah jika dirinya bersaksi sebenar-benarnya tanpa dilebih atau dikurangkan.

"Kepada audiens harap tenang, kami akan memutuskan hukumannya hari ini."

Setelah palu sudah diketuk sebanyak 3 kali, akhirnya sidang dimulai. Seorang pengacara dari pihak penggugat kemudian menghampiri Yoongi.

"Dari catatan yang aku baca, kau adalah salah satu dari kerabat korban Coinín?"

Yoongi mengangguk, ia membenarkan kerah pakaiannya. "Benar, adik sepupu saya adalah salah satu korban dari Coinín yang berhasil selamat."

Seluruh audiens kini tampak riuh mendengar itu semua. Bagaimana bisa ada korban yang selamat dan mereka tidak mengetahuinya?

"Kenapa adik sepupu anda tidak melapor?"

"Dia sempat melapor kepada saya untuk meminta pertolongan, saat itu saya terlambat datang karena sedang menangani sebuah kasus."

"Saat saya tanya, ia tak bisa menjelaskan bagaimana ciri-ciri dari orang dibalik Coinín itu. Karena menurut kesaksiannya, ia hanya melihat seseorang dengan penutup wajah dan pengubah suara."

"Itu sangat menyulitkan tim Alpha saat itu. Terlebih pada pengubah suara karena kami tidak memiliki rekaman apapun untuk menjernihkan suara tersebut."

Yoongi menghela napas. "Terlebih, Coinín bermain sangat rapih sampai tak tertangkap oleh kami."

Di kursi audiens, Taehyung menyaksikan semuanya. Mendengar semua pernyataan Yoongi yang sebagian kesaksian itu ia tahu kalau itu adalah bohong belaka. Tentu saja antara dirinya dan Yoongi sudah membicarakan ini; mengenai kesaksian yang akan dibuatnya saat persidangan nanti.

"Saat pulang ke rumah, apakah sepupu anda mengalami luka pada area tertentu?"

Yoongi kembali menggangguk. Memperlihatkan pergelangan tangannya seraya berujar. "Dia bilang, Coinín akan memotong pergelangan tangannya. Dan disanalah letak luka tersebut."

"Sudah cukup yang mulia." Ujar pengacara dari pihak korban.

Kini seorang pengacara yang sejak tadi duduk di samping Jieun mulai berjalan ke arah Yoongi. Menjalankan tugasnya sebagai pengacara yang bertugas untuk memenangkan kasus kliennya.

"Saudara Yoongi, apakah anda yakin jika luka tersebut benar-benar dilakukan oleh Coinín alisa saudari Jieun?"

Yoongi mengangkat kedua bahunya. "Aku tidak bisa memastikan benar atau tidaknya. Tetapi dari kesaksian yang diceritakan oleh saudara saya, itu adalah benar ulah Coinín."

"Apa yang meyakinkan anda?"

"Penjelasan saudara saya mengenai ciri-ciri Coinín yang saat itu belum ramai disiarkan pada acara berita di tv."

"Apakah saudara anda mengetahui ciri-ciri gender Coinín tersebut dari pakaiannya?"

Mata Yoongi melirik Jieun singkat, tentu saja itu adalah ajang curi-curi pandang untuk mendapatkan isyarat.

-VIU SERIES-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang