Coin in Case; 20 -END-

286 72 12
                                    

Kim Taehyung yang saat ini berada di ruang introgasi dengan sebuah borgol yang terpasang pada kedua pergelangan tangannya serta sorot mata kebingungan mencari jawaban dari semua pertanyaannya. Dalam perjalanan kesini baik Min Yoongi ataupun dua petugas polisi lainnya, tak ada satupun dari mereka yang menjawab pertanyaan Taehyung mengenai kenapa dirinya bisa ditangkap sebagai tersangka pembunuhan Jihyo dan percobaan pembunuhan ibunya.

Beberapa kali ia berpikir untuk melihat pada sudut pandang lain, mungkin Yoongi sengaja melakukan ini untuk menangkap pelaku aslinya. Seperti yang dilakukan Yoongi pada kasus Coinín.

Taehyung hanya mengusap salah satu punggung telapak tangan dengan tangannya yang lain. Melirik ke segala arah untuk menanti sosok Min Yoongi yang mungkin akan datang kesini. Entah sudah berapa jam dirinya berada di ruangan yang menyesakkan dada dengan sebuah borgol pada kedua tangannya.

Kini wajahnya seolah sumringah ketika mendapati sosok yang dicarinya selama ini muncul dari balik pintu. Membawa sebuah laptop dan beberapa kertas yang bisa tebak adalah berkas dari kasus Jihyo dan ibunya.

"Hyung, kau melakukan ini untuk menangkap pelaku aslinya kan?"

Yoongi tak merespon, bahkan pandangannya sama sekali tak melihat kearah Taehyung. Pria itu justru sibuk menata laptop dan beberapa berkas di meja, mengeluarkan satu demi satu berkas dari map yang ia bawa, juga satu per satu foto yang berada di dalam map yang sama.

Mata Taehyung tampak mengikuti arah gerak gerik tangan Yoongi. Memperhatikan pria di depannya itu menata Laptop, juga menata semua berkas hingga foto di depannya.

Hingga matanya terpaku pada salah satu foto yang dikeluarkan Yoongi. Foto yang menunjukkan dirinya tengah bersama Jihyo keluar dari rumah nenek anak perempuan itu.

Taehyung menggerakkan tangannya dengan susah payah, mengambil salah satu foto yang mengusik indera penghlihatannya sejak beberapa detik lalu. Mengamati dengan teliti sosok pria dan anak kecil pada foto tersebut.

"Hyung..."

Yoongi kini menoleh mendengar intonasi suara Taehyung begitu berubah. Ia paham jika Taehyung berintonasi seperti itu, pria itu tengah berada dalam kesulitan.

"Kau bisa baca ini, Taehyung.." Ujar Yoongi seraya memberi selembar kertas berukuran A4 ke arah Taehyung.

"Rekam medismu beberapa hari lalu." Lanjut Yoongi.

"Multiple Personality Disorder atau Kepribadian Ganda." Lanjut Yoongi lagi seraya memberikan selember kertas lainnya.

"Kapan aku dibawa ke rumah sakit, hyung?"

"Taehyung, beberapa hari lalu kau hampir menyakiti ibumu lagi." Jelas Yoongi.

"Bukannya kau juga sering kehilangan ingatanmu?"

Taehyung mengangguk ragu.

"Kau juga pasti sudah tahu bagaimana hukum di negara kita bertindak pada seseorang yang memiliki gangguan mental." Jelas Yoongi.

Taehyung mengangguk lagi.

"Persidanganmu akan tetap berjalan lusa. Hukumanmu akan diputuskan oleh hakim di sana."

Taehyung merasa pening. Ia sama sekali tak pernah mengingat pernah menyakiti ibunya ataupun membunuh Jihyo. Bahkan ketika ibunya tengah menelpon untuk meminta pertolongannya ia selalu datang tepat waktu untuk menenangkan ibunya dan membawanya ke rumah sakit. Perihal Jihyo, Taehyung juga tak pernah berpikir untuk melakukan hal keji tersebut pada gadis lugu yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya.

"Kau pernah merasa punya dendam dengan ibumu?"

Taehyung menggeleng pelan.

"Kim Taehyun."

-VIU SERIES-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang