Blue & Grey; 18

362 107 37
                                    

Jam 2 dini hari; kosan Taehyung sudah dimasuki oleh beberapa polisi. Dua dari tiga orang polisi yang memasuki kosannya itu kini tengah menggeledah seluruh area kosannya yang tak cukup luas. Seluruh lemari, laci bahkan tempat tidurnya ikut digeledah.

Kepalanya masih pening sebab baru tidur sekitar dua jam yang lalu. Kedua tangannya sudah ditahan oleh seorang polisi yang berada di belakangnya. Bahkan Taehyung tidak tahu kenapa polisi ini memaksa masuk dan langsung menggeledah ruang tidurnya.

"Disini ada dua bungkus, pak!"

Taehyung menoleh, melihat seorang polisi memegang dua bungkus kecil bubuk narkoba.

"Pak, saya tidak tahu kenapa ada disana. Saya bukan pemakai ataupun pengedar." Jelas Taehyung.

"Simpan saja penjelasannya untuk di kantor polisi nanti."

"Sudah tidak ada lagi?" Tanya seorang polisi yang diyakini sebagai ketua.

Dua polisi lainnya menggeleng dan menghampiri Taehyung. Salah satu diantaranya kini tengah memborgol tangan Taehyung. Sampai akhirnya mereka keluar dari kosan, sementara Taehyung masih mencerna semua yang terjadi padanya.

Di dalam mobil Taehyung hanya melihat jalanan sekitar, mengingat-ingat beberapa jam sebelum dirinya ditangkap oleh polisi.

Ingatannya kembali ke jam 11 malam saat ia baru pulang dari restoran Seokjin tempatnta bekerja. Tak ada yang ganjil hingga dirinya sampai di depan pintu kosannya. Ia melihat sosok pria yang sangat dikenalnya; sang ayah yang tertidur di depan pintu kosan yang kemudian ia bangunkan.

"Yah ayo masuk, tidur di dalam saja." Ujar Taehyung seraya menggoyangkan tubuh ayahnya singkat.

Taeoh terbangun, menunggu Taehyung membuka pintu kosannya dan kemudian ikut masuk. Duduk di lantai bersama Taehyung yang langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai mandi, Taehyung duduk disamping ayahnya dengan membawa beberapa cemilan yang ia ambil dari kulkas.

"Ayah apa kabar?"

Taeoh menoleh kearah anaknya. "Baik."

"Sebulan lagi Taehyung akan mendaftar ke universitas yah." Ujar Taehyung.

Tak ada tanggapan apapun lagi dari Taeoh, pria setengah baya itu memilih membaringkan tubuhnya.

"Ayah kenapa tiba-tiba datang?"

"Memang kalau ayah datang tidak boleh?"

Hanya itulah yang diingat Taehyung. Ayahnya yang tiba-tiba datang dan ia yang terbangun karena pintu kosannya beberapa kali digedor oleh polisi. Apa ayahnya yang melakukan ini? Tapi untuk apa?

"Pak saya bersumpah, itu bukan milik saya." Jelas Taehyung.

Kedua polisi yang duduk disebrang meja itu sama sekali tidak menghiraukan pembelaan Taehyung. Salah satu dari mereka malah memberi sebuah cup tempat urin kepadanya.

"Ambil urin sekarang."

Taehyung bangkit, memegang cup itu di tangannya dan menuju toilet dengan diikuti dua orang polisi.

"Orang tuamu dimana?" Tanya salah satu polisi ketika melihat Taehyung kembali.

"Di luar kota pak."

"Telepon wali kelasnya sekarang." Perintah si kepala polisi tadi.

Setelahnya ia dimasukkan ke sel tahanan sementara. Tak ingin mengambil pusing karena tak bersalah, Taehyung memilih untuk menebus tidurnya yang sempat tertunda.

Selang beberapa jam, tepatnya pukul 5 pagi. Jieun yang ditemani oleh bu Sunhee selaku wali kelas mereka datang ke kantor polisi. Sementara bu Sunhee memberi penjelasan pada polisi, Jieun menghampiri Taehyung yang masih tertidur di sel sementara itu.

-VIU SERIES-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang