"..Jieun?"
Jieun yang tengah membaca buku dan bersandar pada sandaran tempat tidur mewah milik keluarga Kim Taehyung itu menoleh ke arah Taehyung yang sudah menggenggam tangannya sejak mereka berada di kamar."Dua jam lagi." Lirih Taehyung.
Jieun meletakkan bukunya dan meletakkan satu telapak tangan lainnya diatas telapak tangan Taehyung. "Jangan takut, ada aku."
"Besok aku akan langsung menemui keluargamu di rumah."
Jieun terkekeh seraya mengusap tangan Taehyung.
"Aku tunggu."
Keduanya tersenyum sebelum kembali melihat keluar jendela, mengamati bulan yang terlihat sangat besar karena malam ini adalah blue moon. Malam berakhirnya perjanjian Taehyung dengan Manwol.
"Hari ini ulang tahunmu, tapi aku malah mengurungmu disini." Lirih Taehyung.
"Tadi pagi aku sudah merayakannya dengan ayah dan ibu, sorenya keluargamu juga sudah merayakannya." Ujar Jieun.
"Tetap saja, harusnya malam ini kita jalan-jalan ke lotte world atau ke Namsan Tower."
Jieun terkekeh. "Ke lotte world pun aku tidak berani menaiki wahana tinggi, Taehyung."
"Nanti biar aku paksa." Ujar Taehyung.
"Aw!" Ringis Taehyung. Ia memegangi dadanya.
"Sa-sakit?"
Taehyung mengangguk pelan. "Seperti saat red moon, tapi lebih sakit."
Jieun mengusap dada Taehyung dengan pelan sebelum membawa kepala Taehyung untuk ia dekap. "Kemarilah."
"Maaf." Lirih Taehyung.
"Maaf sudah merepotkanmu, Jieun." Lanjut Taehyung.
Jieun mengusap kepala Taehyung dengan lembut. "Tidak ada yang merepotkan siapapun."
"Terimakasih sudah membantuku sejauh ini." Lirihnya lagi.
Jieun kembali mengusap kepala Taehyung. "Terimakasih sudah hadir di hidupku."
"Biar aku ambilkan air hangat untuk mengompres, ya?" Tanya Jieun.
Taehyung menggeleng pelan, menarik Jieun untuk ia peluk agar tubuhnya hangat. "Seperti ini saja."
"Dan seperti ini." Ujar Taehyung lagi setelah menempatkan tangan Jieun di depan dadanya.
"..Jieun"
"Hmm?"
"Jieun yakin tidak kalau aku akan menjadi Taehyung seutuhnya beberapa jam lagi?"
Jieun mengangguk. "Tentu saja, nanti kita jalan-jalan seharian. Dari pagi sampai pagi lagi."
Taehyung tersenyum. "Janji?"
Jieun mengangguk pelan. "Janji."
"..Ah, nanti aku tidak bisa bertemu Taetae lagi, ya?"
"Nanti kita bikin Taetae yang banyak." Goda Taehyung.
"Ish." Jieun menutupi wajahnya yang memanas dengan bantal sementara Taehyung hanya tersenyum melihat Jieun.
"Ayo tidur, katamu akan mengurangi rasa sakitnya?" Ujar Jieun.
Taehyung menggeleng pelan, enggan untuk melepaskan pelukannya pada tubuh Jieun. "Tidak mau."
"Tidur sambil aku peluk?"
Akhirnya Taehyung menurut, tubuh keduanya sudah terbalut dengan selimut hampir seluruhnya. Taehyung sudah memeluk tubuh mungil Jieun pun sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
Fiksi PenggemarBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!