Hamparan langit yang memiliki dua warna ini nampaknya menjadi pemandangan Taehyung dan Jieun kala keduanya berada di mobil untuk menuju kediaman mereka setelah bekerja di tempat yang berbeda. Setelag menikah, Taehyung tak melarang Jieun untuk bekerja asal kan seluruh kewajibannya dilakukan dengan baik oleh istrinya tersebut.
Jieun setuju dan selalu melakukan kewajibannya sebagai istri, tentu saja dengan bantuan Taehyung yang selalu membantunya untuk melakukan pekerjaan rumah dan hal-hal kecil lainnya.
Setelah menikah selama tiga tahun, Taehyung dan Jieun tak berubah sedikit pun. Terutama dalam hal kemesraan mereka yang selalu terlihat seperti sepasang suami istri yang baru menikah setiap harinya.
"Selamat datang di rumah, sayang." Merupakan kalimat yang selalu diucapkan Taehyung ketika ia membuka pintu mobil di sisi lain tempat Jieun duduk.
Wanita itu keluar, memeluk Taehyung singkat dan mengecup bibir pria itu singkat. "Selamat datang juga, sayang."
Keduanya kini sudah memasuki rumah; yang awalnya menjadi rumah dinas Taehyung. Biasanya, Jieun dan Taehyung selalu disibukkan dengan hal pribadi seperti Jieun yang selalu langsung menuju ke dapur dan menyiapkan makan malam serta Taehyung yang langsung menuju kamarnya untuk mandi dan membersihkan diri.
Suara gaduh di dapur ditengah pukul 6 sore ini seperti sudah menjadi alunan wajib di rumah yang nyaman ini, tentu saja ditemani dengan alunan musik klasik pilihan Taehyung dan Jieun. Biasanya pasangan suami istri itu akan mulai makan malam pukul 7 malam setelah Jieun selesai mandi dan membersihkan diri. Di pukul berikutnya, Taehyung yang akan bertugas mencuci piring berdua dengan Jieun dan pukul berikutnya lagi, keduanya memilih untuk bersantai di sofa depan televisi sebelum berpindah ke kamar.
"Sayang.."
Panggilan itu membuat Taehyung yang tengah mencuci piring menoleh ke arah Jieun di meja makan. Ia memainkan alisnya seraya merespon pelan. "Apa sayang?"
"Masih lama?"
Taehyung terkekeh pelan. "Ini tinggal beberapa piring lagi. Sebentar, ya?"
"Tidak ingin menonton film?" Taehyung kembali bersuara setelah melihat raut wajah Jieun.
"Tidak ah, aku capek banget. Mau tidur." Ujar Jieun.
Taehyung kembali terkekeh, menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin untuk menemani Jieun tidur.
"Drama favoritmu kan sebentar lagi mulai lho." Ujar Taehyung.
"Tidak ah, kamu selalu tidur kalau nemenin aku nonton." Ketus Jieun.
"Kemarin-kemarin aku lelah, ada dua berkas yang harus di periksa setelah operasi dua pasien." Jelas Taehyung.
Jieun mendecak sebal. "Lagi, kenapa tidak minta gantikan dokter lain saja?"
"Kan bukan aku direkturnya."
Jieun tak menanggapi, memainkan rambutnya dan menopang dagunya dengan kedua tangan.
Tak lama, Taehyung selesai dan menghampiri Jieun. Melingkarkan lengannya pada leher Jieun dan berbisik pelan. "Ayo."
Jieun berdiri dengan lengan Taehyung yang kini sudah turun pada pinggangnya. Memeluk pinggang ramping itu seraya keduanya berjalan menuju ke kamar.
"Tidak mau makan snack dulu?"
Jieun menggeleng pelan.
"Buah? Jus? Susu?"
Jieun kembali menggelengkan kepalanya. Ada beberapa hal yang membuatnya terganggu akhir-akhir ini. Salah satunya adalah kehadiran seorang anak.
Meski keduanya sudah mencoba dengan frekuensi yang lumayan sering setiap minggunya bahkan Taehyung selalu mengamati kapan masa subur Jieun tetapi ternyata keduanya masih belum dipercaya tuhan untuk mendapatkan anak di usia pernikahan yang sudah menginjak tiga tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
-VIU SERIES-
FanfictionBerisi Long Story VIU yang lebih dari 10 sub chapter. Masing-masing chapter bisa berbeda genre. Hope y'all like it!