Sugar Daddy; KTH -END-

1.5K 192 43
                                    

"Taehyung benar tidak datang, Ji?" Tanya Aera.

Jieun nampak gugup dengan balutan baju toganya. Melirik singkat kearah para tamu yang datang untuk acara wisudanya. Mencari sosok pria yang sudah resmi menjadi kekasihnya beberapa minggu lalu.

"Semalam ia bilang ada acara hari ini." Ujar Jieun.

"Jangan sedih, ya. Paman dan bibimu dari Hwayang-dong datang, kan?" Tanya Aera.

Jieun mengangguk singkat. Mengepalkan tangannya diatas pahanya singkat.

"Sudah mulai, ya?" Tanya Jieun.

Aera mengangguk singkat sebelum keduanya dengan khidmat mengikuti rangkaian acara pembukaan yang dilakukan oleh pihak Universitasnya.

Sambutan mulai diberikan oleh petinggi Universitasnya hingga satu nama yang disebutkan pembawa acara itu membuat Jieun sontak menoleh kearah panggung.

"Kepada Tuan Kim Taehyung, dipersilahkan."

"Ji, Taehyung." Bisik Aera.

Jieun yang sudah melihat kearah panggung itu sudah tersenyum lebar. Menyimak beberapa kalimat yang dikatakan Taehyung sebelum pria itu mengakhiri kalimatnya dengan tersenyum ke arah Jieun.

"Tuan Kim Taehyung ini sebagai donatur tetap untuk Universitas kita dan selalu menyumbangkan Foodcourt setiap hari anak." Jelas pembawa acara yang kemudian kembali ke tengah panggung menggantikan posisi Taehyung.

"Foodcourt strawberry itu dari dia?" Tanya Aera dengan ragu.

Jieun masih menatap Taehyung yang berdiri diantara jajaran petinggi di Univeritasnya. Merasa bangga dengan sosok prianya yang sangat murah hati itu.

"Matamu bisa copot nanti, Lee Jieun." Ketus Aera.

Satu persatu nama mahasiswa dipanggil sesuai dengan nilai yang telah dicapai. Jieun merupakan urutan kedua sebagai siswa berprestasi di Universitasnya.

"Selamat sayang." Bisik Taehyung seraya bersalaman dengan Jieun.

Wajah Jieun memerah seraya terus melanjutkan jalannya untuk bersalaman dengan beberapa dosen di depannya.

Akhirnya acara wisuda yang berlangsung hampir 3 jam itu selesai. Para mahasiswa yang lulus nampak bersuka cita dengan teman-teman serta keluarga mereka.

Tangan Taehyung yang sudah melingkar di area pinggang Jieun ini membuat seluruh pasang mata yang melihatnya nampak bertanya-tanya dan terheran.

"Ayo sini, baby kenalkan pada paman dan bibi." Bisik Jieun.

Taehyung menurut, mengukuti Jieun yang berjalan antusias di sampingnya.

"Hyuuung!" Teriak Jihwan yang memakai setelan kemeja serta rambut yang tertata rapih.

"Tampan sekali? Ingin menyaingi hyung, ya?" Ujar Taehyung seraya terkekeh.

Jihwan menggandeng tangan Taehyung serta menarik pria itu ke arah sepasang suami istri yang tengah tersenyum lebar menyambut Jieun.

"Bibiii Yerim.." Ujar Jieun seraya memeluk bibinya tersebut.

"Aigoo, ponakan bibi cantik sekali. Maaf bibi jarang menengokmu sayang." Ujar bibi Yerim seraya membalas pelukan Jieun.

Jieun mengangguk pelan dipelukan sang bibi. "Tidak apa bi. Restoran bibi ramai, kan?"

Bibi Yerim mengangguk melepaskan pelukan Jieun agar Jieun dapat memeluk sang suami yang tengah berdiri disampingnya.

"Paman Yedam, jadi kapan memberiku adik?" Bisik Jieun.

"Aigoo, ini sedang usaha." Bisik Paman Yedam seraya terkekeh.

-VIU SERIES-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang